Link

Jumat, 06 Maret 2015

Kue Perpisahan

Dear Dreamers!


Wajah saya tampak berseri-seri saat memasuki ruang kerja. Percakapan semalam selama kegiatan workshop masih membekas di benak saya. Haaaa...benar-benar momen yang fantastis. Tidak sia-sia datang jauh-jauh, harus berdesakan di atas kereta, dan mengeluarkan biaya tambahan. Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang berhasil saya bawa pulang.

"Fahmi, bagaimana acara seminarnya kemarin?" tanya Dr. Yamazaki menghampiri saya.

"It was so interesting! Saya sangat menikmati acaranya. Saya bertemu banyak orang baru, mendapat wawasan baru tentang Cyanobacteria, dan sempat mengobrol dengan beberapa pemateri," jawab saya antusias.

"Apakah ada pesta kemarin malam?"

"Ya, setelah seminar, panitia menyelenggarakan pesta dan presentasi poster. Oh iya, saya bertemu Dr. Ferri kemarin. Saya bilang kalau saya tidak bisa hadir dalam sesi beliau hari ini. Saya juga sedikit terkejut karena ada beberapa panitia yang saya temui bisa berbicara dalam bahasa Indonesia."

"Oh, really?"

"Mmm. Bahasa Indonesia mereka sangat bagus. I really enjoyed my time yesterday."

"Ah, syukurlah kalau begitu. Oh iya, minggu depan juga akan ada seminar internasional yang diselenggarakan oleh NIMS. Datanglah ke sana, terutama saat pembukaan. Pembicaranya bagus-bagus. Tapi kamu tidak perlu mengikuti semuanya," saran Dr. Yamazaki.

"Ah, seminar yang tiga hari itu ya?" tanya saya. Barusan saya mendapat email dari pusat informasi NIMS bahwa akan ada seminar internasional selama tiga hari, tanggal 11-13 Maret. Saya juga sudah membaca sekilas jadwal acaranya. Topiknya kebanyakan seputar nanomaterial.

"Ya, ya. Kalau tidak salah hari kedua ada topik tentang biologi. Saya rasa yang itu bisa kamu ikuti," kata Dr. Yamazaki.

"Ah, baiklah. Akan saya lihat lagi jadwalnya," jawab saya. Saya lalu pamit ke lab untuk melakukan pengukuran hasil stimulasi sel saya kemarin.

Sampel yang jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya membuat saya bekerja lebih lama. Jumat ini terpaksa saya absen ke masjid.

Saya baru menyelesaikan eksperimen pukul 13.00.

"Fahmi-san, have you eaten lunch (Fahmi-san, udah makan siang)?" tanya Kohara-san yang baru tiba lagi di lab.

"Not yet. Saya baru selesai melakukan eksperimen," jawab saya tersenyum.

"Boleh saya lihat hasilnya?" tanya Kohara-san.

Saya menyerahkan selembar kertas yang menggulung-gulung seperti struk belanjaan. Kohara-san mencermati hasil eksperimen saya. "Hmm....kalau dilihat-lihat sepertinya hampir tidak ada perbedaan ya dari hasilnya," komentar Kohara-san.

"Yah, begitulah. Tapi sebenarnya ada sedikit peningkatan aktivitas luciferase pada sel 293/hTLR9 antara volume 15 μL dengan yang 30 μL. Jadi menurut saya kalau volume larutan CpG-nanopartikel  ditambah, aktivitas luciferase juga ikut meningkat," ujar saya berargumen. "Oh iya, ngomong-ngomong Anda sedang melakukan eksperimen apa?"

"Ah, saya sedang menyelesaikan ELISA. Dan hasilnya.... tidak begitu bagus," jawab Kohara-san lalu menghembuskan napas lemah.

"Ah... begitu ya," ujar saya lemah. "Baiklah, saya harus kembali ke kantor. See you," kata saya lalu meninggalkan lab.

Usai makan siang, saya menyelesaikan laporan eksperimen hari ini. Yoshida-san menghampiri saya sambil membawa sekotak kue. "Ambillah satu," pinta beliau. 

Saya memilih-milih beberapa saat, lalu mengambil salah satu kue berwarna kuning kecokelatan. "Hai, arigatou gozaimasu," kata saya lalu tersenyum.

Menjelang pukul 15.00, saya melihat Yoshida-san, Yuko-san, Kohara-san, dan Yoshikawa-sensei berkumpul di tengah ruangan. Entah apa yang mereka bicarakan. Semua orang tengah berdiri, lalu mereka mengamati Yoshida-san berkemas. Melihat saya mengamati mereka, Yoshikawa-sensei lalu berujar, "Today is her last day in office (hari ini hari terakhirnya di kantor)," lalu mengarahkan tatapan beliau ke arah Yoshida-san.

Saya lalu ikut berdiri. Ah, saya baru ingat. Hari ini tanggal 6 Maret. Sejak bulan lalu Kohara-san dan Yuko-san sudah membahas acara perpisahan dengan Yoshida-san. Saya bahkan sempat diajak bergabung dalam acara makan bersama. Namun, setelah melihat harga menu yang terlalu mahal untuk ukuran mahasiswa internship seperti saya, Yuko-san menyarankan saya untuk tidak jadi ikut.

Kami pun saling mengucapkan 'otsukare sama desu' satu sama lain. Kohara-san menemani Yoshida-san pamit dan meninggalkan ruangan. Saya melambaikan tangan sambil tersenyum. Saya menghela napas. Momen perpisahan ketiga yang saya lalui. Saya menatap kalender yang terpajang di pintu, lalu menghela napas berat. Ya, di salah satu angka yang tertera di kalender itu, giliran saya yang akan mengucapkan selamat tinggal.

Yoshikawa-sensei tampak menyeka mata beliau yang basah. "Yeah, I will miss her. Dia orang yang sangat baik," ujar beliau emosional.

"I understand what you feel. Pasti berat rasanya," ujar saya bersimpati.

"Yah, begitulah. Di sini ia menjalankan riset biologi. Kamu tau, kan, riset semacam ini bukan riset dengan waktu singkat. Mungkin ia merasa terlalu berat untuk bertahan lebih lama. Namun bagaimanapun, dia tetap orang yang baik. Saya akan sangat merindukannya," ujar Yoshikawa-sensei.

"Sudah berapa lama kalian bekerja bersama?" tanya saya.

"Sekitar satu tahun setengah."

Saya mengangguk paham. "Saya rasa, Anda masih bisa membuat janji ketemuan dengan Yoshida-san di luar jam kantor, acara makan-makan mungkin," ujar saya mencoba menghibur. "Saya rasa akan ada orang baru yang akan menggantikan Yoshida-san."

"Ya, tentu. Bulan April nanti akan ada karyawan baru di tim saya, dan juga Matsumoto-san," ujar Yoshikawa-sensei sambil melirik Yuko-san. "Hopefully everything will be okay."

"I hope so," kata saya lalu tersenyum.

"Oh iya, Fahmi-san juga akan meninggalkan NIMS bulan ini, kan?" tanya Yoshikawa-sensei.

"Yaa.." jawab saya agak berat. "Tepat di akhir bulan ini."

"Kapan terakhir kamu akan masuk kantor?" tanya Yuko-san.

"Nggg....saya belum tau sih. Mungkin tanggal 30 saya masih akan di kantor," ujar saya. "Karena itulah sekarang saya berusaha menikmati waktu saya yang masih tersisa. Saya ingin membuat banyak kenangan indah," ujar saya lalu tersenyum.

Kami lalu kembali ke kubikel masing-masing. Saya termenung menatap layar laptop. Berat rasanya melihat kalender. Namun waktu akan terus berlalu, tanpa pause, tanpa rewind (putar ulang). Saya menatap ruangan kerja cukup lama. Tak terasa sudah memasuki bulan ketiga saya duduk di kubikel ini. Banyak hal yang telah berlalu. Banyak momen yang tercipta. Tentu saja di waktu yang masih tersisa saya akan lebih banyak menciptakan momen-momen yang menyenangkan untuk dikenang. 

Huft, baiklah, laporan masih belum beres. Ayo kita selesaikan! Ganbatte!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar