Dear Dreamers!
Menghitung hari. Hal yang tidak ingin saya lakukan, namun terus saya kerjakan selama beberapa hari terakhir ini. Rasanya saya mengidap alergi terhadap kalender. Tak terasa, saya telah memasuki minggu-minggu terakhir saya di Tsukuba.
Eksperimen di akhir pekan |
Selasa lalu, Dr. Yamazaki memanggil saya untuk berdiskusi. "Ini adalah rencana eksperimenmu untuk dua minggu ke depan. Karena proyekmu adalah evaluasi nanopartikel, jadi eksperimen yang akan kamu lakukan adalah menguji aktivasi NF-kB, stimulasi PBMC, melakukan pengukuran rilis CpG dari Nanopartikel. Saya juga merencanakan untuk mengecek sitotoksisitas, tapi sepertinya kamu tidak punya cukup waktu untuk mengerjakannya. Jadi, kemungkinan akan saya serahkan ke Kohara," kata Dr. Yamazaki lalu menyerahkan selembar kertas pada saya.
Saya menarik napas panjang. Menatap lembar kertas itu lekat-lekat. Hanya rencana nomor satu hingga tiga yang bisa saya perjuangkan. Begitu ketiganya usai, maka usailah proyek eksperimen saya di sini.
"Oh iya, kamu juga akan melakukan SDS-PAGE untuk sampel rilis CpG pekan lalu. Kohara akan mengajarkanmu dalam minggu ini. Minggu berikutnya, kamu akan melakukannya sendiri," lanjut Dr. Yamazaki. "Kami akan memerlukan data ini untuk kelanjutan proyek ini. Jadi, berusahalah."
Saya menatap Dr. Yamazaki dengan yakin. "Saya akan mengusahakan yang terbaik."
Minggu ini pun saya mulai dengan jadwal eksperimen yang cukup padat. Hari Selasa saya mulai melakukan pengukuran rilis CpG dari Nanopartikel. Meskipun tidak bekerja sepanjang waktu, namun ada interval waktu yang ditentukan untuk pengukuran ini. Saya tetap harus ke lab hingga pukul 20.00, dan merelakan Minggu siang saya pekan ini untuk melakukan eksperimen.
Hari Rabu diisi dengan eksperimen ELISA bersama Kohara-san untuk sampel PBMC yang saya stimulasi hari Senin sebelumnya. Saya hanya melakukan eksperimen hingga menambah sampel ke plate. Sisa eksperimen hingga pengukuran kami lanjutkan keesokan harinya.
Hari ini, saya dibantu Kohara-san melakukan SDS-PAGE untuk sampel rilis CpG yang saya lakukan pekan sebelumnya. SDS-PAGE adalah teknik elektroforesis (pergerakan partikel dalam suatu medan listrik) yang menggunakan poliakrilamida sebagai bahan pemisah. Teknik ini banyak digunakan dalam praktikum biologi molekuler, genetika, biokimia, dan biomedik. SDS-PAGE biasanya digunakan untuk memisahkan protein berdasarkan sifat electrophoretic mobility (pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasi dan berat molekul (BM) dalam sebuah medan listrik). Protein yang dipisahkan dengan SDS-PAGE dapat dikaraterisasi berdasarkan berdasarkan berat molekulnya dengan satuan Kilo Dalton (kDa).
Sample eksperimen rilis CpG |
ELISA plate hasil eksperimen |
Untuk proses pengerjaan SDS-PAGE kami membutuhkan waktu sekitar 80 menit. Saya cukup tegang saat mencoba memasukkan marker ke dalam gel yang sangat tipis, takut kalau-kalau gel-nya rusak. Syukurlah, saya berhasil.
Sayangnya, hasil SDS-PAGE yang kami lakukan tidak menunjukkan pergerakan molekul di pita gel saat kami mengambil gambarnya.
"Apa terjadi sesuatu dengan sampelnya?" tanya saya khawatir.
"Ng...saya juga kurang tau. Tapi seharusnya sih tidak ada yang salah dengan sampelnya," kata Kohara-san. Kami pun kembali memeriksa protokol eksperimen untuk melihat kira-kira bagian mana eksperimen yang salah pengerjaan.
Morita-sensei yang melihat kami kebingungan lantas membantu kami. Beliau mengerjakan SDS-PAGE dengan sampel yang saya kerjakan sebelumnya, kemudian melihat pergerakan partikel setelah beberapa saat di-running.
"Sepertinya ada masalah dengan sample buffer-nya," kata Morita-sensei lalu memperlihatkan gambar pita SDS-PAGE.
Kohara-san lalu menelepon Dr. Yamazaki untuk menanyakan instruksi selanjutnya. "Hmm, kita harus mengulang ekserimen minggu depan," kata Kohara-san akhirnya.
"Baiklah kalau begitu," kata saya lalu tersenyum.
Seorang wanita India datang menghampiri kami dengan sorot mata berbinar. Ia ditemani Nagano-san. Wanita itu menghampiri Morita-sensei yang sedang berbincang dengan kami lalu memeluk beliau erat. Kohara-san menyapanya dengan hangat.
"I miss you so much! How are you? I think you get so busy with the experiments," kata wanita itu pada Morita-sensei dengan riang. Ia tampak sangat akrab dengan Morita-sensei, Kohara-san, dan Nagano-san.
"Hi, where do you come from?" tanyanya lalu menatap saya.
"I come from Indonesia," jawab saya lalu tersenyum. "Wait, are you Ms. Deepthi?" tanya saya ragu.
Ia terkejut. "Hei, dari mana kamu tau tentang saya?"
"Saya melihat foto Anda di depan pintu lab ini."
"Yeah, I know it. Maksudnya, dari mana kamu tau nama saya?"
"Mrs. Febri told me about you."
"Ah, Febri..." ujarnya mengangguk-angguk.
Mrs. Deepthi berbincang-bincang cukup lama dengan kami. Ia tampak sangat ceria dan penuh semangat. Rambut panjangnya telah dipotong pendek, membuatnya tampak lebih enerjik. "Tanggal 25 ini saya akan meninggalkan Jepang. Anak saya masih di India, dan ia masih kecil. Saya tidak bisa meninggalkannya terlalu lama. Saya akan sangat merindukan kalian," katanya lalu memeluk rekan-rekannya satu persatu. Suasana haru menyeruak di antara kami.
Mrs. Deepthi menyeka matanya yang basah. "Baiklah, cukup dengan semua ini," katanya lalu tertawa. "Mari kita buat jadwal makan siang," katanya kembali ceria.
Kami lalu sibuk membicarakan hari yang tepat untuk makan siang bersama. Akhirnya kami memilih hari Senin untuk pesta kecil kami.
Usai mengerjakan eksperimen, saya kembali ke kantor untuk membuat laporan eksperimen minggu ini. Sebuah email dari Dr. Yamazaki muncul di pesan baru. Dokumen untuk final report internship saya selama di NIMS dan sebuah paper untuk penulisan laporan saya. Baiklah, ini akan menjadi akhir pekan yang padat. Semoga semua berjalan lancar dan selesai dengan baik, aamiin. Bismillah. Semangat!
Ki-ka: Kohara-san, Nagano-san, Mrs. Deepthi, Morita-sensei (photos from Kohara-san) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar