Link

Jumat, 26 Oktober 2018

Asia Bridge Program Shizuoka University

Hamamatsu, Shizuoka, Jepang, Oktober 2018


Masih sama seperti pertama kali menginjakan kaki di Negeri Sakura ini, suhunya di bawah 20C. Beberapa hal yang berbeda kali ini adalah saya tidak datang berdua, melaikan datang dalam rombongan, saya tidak datang untuk menetap selama 3 bulan seperti sebelumnya, melainkan selama 2 tahun dan menuju kota berbeda, melanjutkan pendidikan MASTER di negeri sakura.

Saya melanjutkan pendidikan Master di Jepang melalui program Asia Bridge Program (ABP), Shizuoka University. Saya diterima di Course of Applied Chemistry and Biochemical Engineering, Department of Engineering, Graduate School of Integrated Science and Technology, Shizuoka University, JEPANG.


Shizuoka University merupakan sebuah universitas negeri yang ada di Prefektur Shizuoka, Jepang. Shizuoka sendiri merupakan rumah bagi banyaknya perusahaan-perusahaan global yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, seperti Honda, Yamaha dan Suzuki. 

Bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perusahaan global di Prefecture Shizuoka, Shizuoka University merancang sebuah program yang disebut dengan ABP. Tujuannya adalah untuk mengedukasi pemimpin-pemimpin global di masa depan di bidang bisnis dan masyarakat, dengan misi untuk mengembangkan globalisasi dari masyarakat Shizuoka dan industri dengan melahirkan dan mengembangkan individu yang memiliki kemampuan tinggi dengan visi global.

Tidak hanya menawarkan program master, ABP juga menawarkan program untuk melanjutkan pendidikan S1 (undergraduate) di Shizuoka University. Seperti namanya, program ini hanya dikhususkan untuk negara-negara asia. Untuk program S1 hanya dikhususkan untuk negara India, Indonesia, Thailand dan Vietnam, sedangkan untuk program master ditujukan untuk 16 negara, yaitu Indonesia, Srilanka, Nepal, India, Thailand, Laos, Malaysia, Mongolia, Bangladesh, China, Korea, Singapore, Filipina, Myanmar, Vietnam dan Taiwan. 

ABP mengcover biaya ujian masuk, biaya pendaftaran, biaya kuliah dan juga biaya hidup untuk tahun pertama. Adapun untuk tahun berikutnya akan diberikan berdasarkan hasil nilai mahasiswa (IPK atau GPA) selama tahun pertama. Biaya hidup juga ada yang di support dengan beasiswa dari JASSO yang diajukan oleh pihak Shizuoka University setelah dinyatakan lulus.



Menurut saya program ini sangat menarik, it's quite challenging me.
x

Informasi mengenai ABP pertama kali saya dapatkan dari dosen pembibimbing saya Dr. Arief Budi Witarto, beberapa minggu sebelum wisuda S1. Beliau meminta saya untuk mempelajari terkait detail program ABP.

Setelah memperlajarinya, tahapan seleksi program ini bisa di bilang tidak terlalu sulit. Ada dua tahapan seleksi, yaitu Seleksi Administrasi dan Wawancara. Kebutuhan berkas administrasinya pun tidak terlalu banyak, adapun berkasnya yaitu:
a. Aplication form (biasanya baru akan dibuka sekitar bulan Maret). Isinya kurang lebih tentang biodata, riwayat pendidikan dari SD-S1. 
b. Ijazah (dalam Bahasa Jepang atau Bahasa Inggris). Bagi yang belum memiliki ijazah pun bisa mendaftar dengan cara mengirimkan hard file transkrip akademik (per tahun) ke bagian InterationalAffair Shziuoka University. (deadline sekitar awal Februari).
c. Transkrip akademik per tahun
d. Passport
e. File foto, 
f. Sertifikat TOEFL ITP/iBT/IELTS dll (tidak ada syarat minimum score, jika belum memiliki Sertifikat TOEFL sebelum mendaftar bisa dengan surat keterangan kemampuan bahasa Inggris).
f. Rangkuman tentang riset/penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
g. Essay tentang rencana riset yang akan dijalankan (point f dan g harus ditulis dalam bahasa Inggris dan tidak lebih dari 1000 kata). Jika bingung dengan rencana penelitian, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menghubungi calon professor yang sesuai dengan minat penelitian kita dan mendiskusikan bersama. Eits, berdasarkan obrolan dengan beberapa penerima ABP menghubungi professor sebelumnya bisa meningkatkan peluang kita untuk lolos.
h. surat rekomendasi (bisa dari dosen pembimbing atau atasan). Khusus surat rekomendasi harus di upload sendiri oleh pemberi rekomendasi.

Mengenai department atau jurusan apa saja yang tersedia di program ABP bisa dicek di website ABP berikut ini:

http://www.abp.icsu.shizuoka.ac.jp/eng/master/studyguide/

Seleksi Administrasi ini baru akan di buka pada bulan Maret, namun berkas-berkas di atas sudah bisa disiapkan dari jauh-jauh hari. Biasanya panduan pendaftaran akan dierbitkan setiap tahun pada bulan Desember. Itu mengapa berkas administrasi bisa disiapkan dari jauh-jauh hari.

Untuk melakukan pendaftaran, kita diharuskan membuat akun pendaftaran terlebih dahulu, setelah itu kita bisa login dan menyimpan aplikasi kita.

Hasil seleksi Administrasi akan diumumkan pada awal Bulan Mei. Bagi yang lolos seleksi administrasi maka akan mengikuti seleksi Wawancara. Kemudahan dari program ini aalah kita tidak perlu untuk melakukan wawancara ke Jepang. Wawancara dilaksanakan melalui Skype.


Setelah dinyatakan lulus berkas administrasi, saya harus mengisi aplikasi online lagi untuk menentukan jadwal wawancara. Rangkaian proses wawancaranya ada dua tahap, yang pertama adalah test connection dan wawancara yang sebenarnya. Karena menggunakan skype maka pihak ABP harus memastikan koneksi internet agar saat interview yang sebenarnya dapat dilaksanakan dengan lancar. Jadwal Connection test saya adalah 25 Mei 2018 sore, dan Skype interview adalah 31 Mei 2018, pukul 10.00 Wita.

Saat wawancara saya sempat deg-degan. Saya sempat kaget ketika melihat dilayar laptop ada sekitar 7 orang yang menjadi pewawancara. Alhamdulillah wawancara saya berjalan dengan lancar. Selama 30 menit, mungkin ada sekitar 25 pertanyaan diluar soal matetimatika yang diberikan. Simulasi serta pengalaman yang saya dapat dari mahasiswa yg saya hubungi tersebut benar-benar membantu saya. Oiya, masing-masing department memiliki mekanisme wawancara sendiri. Karena saya di bawah Department of Engineering maka terdapat soal matematika (kalkulus dasar) yang diberikan.

Jujur saja saya tidak memiliki pengalaman dalam wawancara seperti ini sebelumnya. Karena ini kali pertama saya mencoba melamar program beasiswa untuk pendidikan master, ini pengalaman pertama saya. Oleh karena itu saya banyak meminta bantuan pada beberapa pihak. Saya kembali meminta bimbingan dari Pak Alidi, sampai beliau bersedia membantu saya melakukan simulasi wawancara bersama beliau. Saya juga memberanikan diri menghubungi salah satu mahasiswa asal Indonesia yang juga kuliah di Shizuoka University dengan ABP. Alhamdulillah, mahasiswa tersebut bersedia membagi pengalamannya dengan saya. 

Setelah melewati banyak tahapan, Alhamdulilah, saat ini saya bisa melanjutkan pendidikan master di kota industri Jepang ini.


Seperrtinya kali ini cukup segitu saja cerita saya, nanti kita lanjutkan lagi ke bagian lainnya.


Salam
Cindy ^_^