Link

Senin, 24 Agustus 2015

Internship Day-8: Tempat Baru, Keluarga Baru – RSK Dharmais

Jakarta, 20 Agustus 2015

Assalamualaikum Wr. Wb.
Hayyy readers.. semoga masih semangat ya ngikutin saya dan Cindy J. Tidak terasa, waktu kami selama dua minggu disini akan segara habis. Hiks L.

H-1 di Rumah Sakit Kanker Dharmais

Pagi ini suasana di RSKD masih sama seperti pagi-pagi yang lalu. Rombongan “pengunjung” yang datang hampir setara dengan pengunjung di tempat-tempat wisata. Nomor antrian perhari bisa mencapai 500an atau bahkan lebih. Astagfirullah.. begitu banyak nyawa yang ingin dipertahankan melalui rumah sakit ini. Dan seperti biasa, do’a pun selalu terlantun untuk mereka.

Kami berjalan menuju lift yang akan menghantarkan kami ke lantai 2, bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Kami merasa sedikit sedih, mengingat besok adalah hari terakhir kami bekerja disini. Hiks L

Kami melakukan pekerjaan seperti biasa. Menggunakan alat-alat canggih yang insyaallah bisa kami miliki jika Allah mengirimkan rezekinya melalui para donatur-donatur, heheheh :D


Keadaan didalam Litbang tidak sesunyi hari-hari pertama saat kami baru memulai magang kami. Semakin hari, kami semakin mengenal tempat ini. Memang, kesan “horor” di hari pertama tak dapat kami hindari. Kami tak berani untuk berkutik sedikitpun. Bahkan untuk berbicara pun kami enggan. Kami hanya bisa tersnyum sampai bibir kami sakit. Alay :D . Oke, kami telah membuat kesan “anak polos” dihari pertama. Hahaha. Sampai pada suatu hari, *eeeaaaa* kami mendapati suara-suara nyanyian dari dua artis paling tampan di Litbang. Hahahahha :D

Mengupas Sosok-sosok Pembawa Tawa

Pak Kasman (kiri) dan pak Didin (kanan)
Ya, merekalah yang membuat hari-hari kami di Litbang menjadi menyenangkan. Pak Didin dan pak Kasman menjadi laki-laki paling tampan di Litbang, mengingat hanya mereka berdua yang bukan wanita. Hahahhaha, ampun pak :D. Kalau bapak-bapak baca, disenyumin aja ya..Trus qt di do’ain :D

Laboratorium Biologi Molekuler yang merupakan wilayah kekuasaan pak Didin menjadi tempat kami berlabuh. Saya, Cindy, kak Anis dan kak Nova lah yang biasanya meramaikan tempat ini. Jika lab sepi, pak Didin memutar musik dengan volume yang cukup keras untuk mengusir kegalauannya.

Terkadang pula, beliau mengeluarkan lelucon-lelucon yang tak segan membuat kami tertawa. Mengingat usia beliau yang tidak muda lagi, beliau ternyata masih sangat populer di kalangan anak muda. *katanyaa.. hahaha :D

Pak Didin dan pak Kasman hampir memiliki kepribadian yang sama. Ramah, lucu, murah senyum dan terkadang heboh, hahaha. Hal-hal itulah yang pasti kami rindukan dari mereka. *ciee pak Didin sama pak Kasman di kangenin :p. Dan yang paling seru, bapak-bapak ini berbeda dari bapak-bapak pada umumnya. Mereka sangat eksis pemirsa, hahaha :D

Tapi sebenarnya di Litbang ini tidak hanya pak Didin dan pak Kasman yang menjadi artis. Banyak pula artis-artis lain yang bersembunyi. Hehehe, lirik bu Yanti :D

Segala macam canda telah terkuak disini. Kebersamaan dan rasa kekeluargaan pun sangat kami nikmati. Kami bersyukur bertemu orang-orang hebat seperti mereka. Subhanallah..

Selesailah pekerjaan kami hari ini. Alhamdulillah. Setelah berbenah, kami pun pulang kerumah. Eh salah, ke kos. Hehhehe. Di perjalanan, kami mampir ke salah satu warung langganan kami.

Kami selalu mencoba mengkombinasikan menu-menu baru dan memperkirakan harganya. Biasanya sih yang paling murah. Maklum anak kos, hohoho. Makanan pertama kami sebagai anak kos dimulai dengan harga Rp 18.000,00 (nasi + sayur + ayam + perkedel kentang + sambal) per orang. Allahu akbar! Di Sumbawa, harga segitu mah udah dapat porsi plus plus dah :D

Kami mulai mengurangi menu kami sedikit demi sedikit. Dari yang 3 macam (ayam, sayur, telur + nasi), turun menjadi 2 (sayur, telur + nasi), dan akhirnya berhenti di 1 (ikan + nasi). Hahaha. Mirisss :D
Skala yang terbentuk yaitu dari Rp 18.000, Rp 13.000, Rp 10.000 dan jrengg jrengg... Rp 9.000,00 per orang. Hahaha :D

Iya, hari ini kami hanya membeli makanan dengan satu jenis lauk saja. Maklum kondisi dompet makin parah, trus nggak mau khawatirin orang tua, hehe. Kami membeli dua bungkus nasi (doang) + satu ikan mujair goreng. Total harganya adalah Rp 19.000,00. (nasi dua bungkus= Rp 10.000; ikan goreng= Rp 9.000). Jadi saya dan Cindy telah memilih paket ke 4 (Rp 9.000,00/orang).

Tapi keajaiban terjadi. Aseekkk. Hahahah. Entah ibu yang jualan ini sedang dalam kondisi hati dan keuangan yang baik, atau kasihan melihat kami, hahahah :D, akhirnya beliau memberikan lauk tambahan secara gratis untuk kami (2 potong tempe goreng). Gratiss.. yeaahhh!. Alhamdulillah yah :D

Pulanglah kami dengan hati riang :D. Setelah makan dan sholat kami pun beristirahat. Tapi rencana istirahat kami yang indah buyar saat handphone saya berdering. Apalagi saat saya melihat pesan di WA saya dari pak Didin. Ternyata kami tlah melakukan kesalahan L

Saat praktikum, Cindy lupa untu mengganti alat dan meletakan kembali ketempat yang seharusnya. Kepanikan telah melanda kami berdua. Kami takut jika kami akan dimarahi karena kecerobohan tersebut. Akhirnya, baik saya maupun Cindy telah memilah kata-kata paling baik dan paling sopan untuk meminta maaf. Ternyata eh ternyata, pak Didin tidak seganas yang kami pikir. Hahaha :D
Beliau menasehati kami dengan cara beliau yang ramah dan lucu. Itu membuat kami sangat lega. Makasih pak Didinn J

Beruntunglah RSKD memiliki staff seperti beliau yang sangat teliti dan memberi perhatian lebih pada semua fasilitas yang ada. Kami telah mendapat pelajaran berharga. Alhamdulillah J

Kami benar-benar merasa memiliki keluarga baru disini. Bersama mereka, berbagai kenangan indahpun terbentuk. Thanks for everything all J

Okee readers, sekian dulu yaa. Terima kasih sudah membaca :D
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar