Link

Selasa, 18 Agustus 2015

Internship Day-6: Mengasah Kemampuan

Jakarta, 18 Agustus 2015

Assalamualaikum Wr. Wb.

Halooo... Kembali bersama kami di 99.9 Rasesa FM. Hahaha. Sorry, becanda :D. Wah, jadi kangen dengar siaran radio Sumbawa nih :D *tumbenn.

Nggak terasa nih, udah 10 hari saya dan Cindy merantau, hehe. Mungkin karena tiap hari selalu sibuk kali yak :D

Oke readers.. Setelah menikmati waktu libur selama 3 hari, kami harus berhadapan lagi dengan pekerjaan kami yang tertunda. *eeeaaaa :D

Hari ini kami hanya mengulang pekerjaan yang telah kami kerjakan di hari kedua kami magang. Pada dasarnya, pekerjaan disini tidak terlalu banyak. Hanya saja kami harus melakukannya beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang beragam.

Hari ini kami berangkat pukul 07.45 WIB. Di pagi ini, kami mendapatkan kabar yang menyedihkan. Tetangga sebelah kamar kami yang berasal dari kota Medan tengah mendapat musibah. Bayinya yang berumur kurang dari satu tahun harus dibawa bolak-balik menuju Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (sebelah RSK Dharmais) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Mirisnya, bayi yang masih sangat mungil ini menderita kebocoran jantung. Astagfirullah. Sedihh :’(

Bayi yang akrab disapa Pade ini harus melakukan operasi secepat mungkin. Betapa tersiksanya bayi ini, bisik saya dalam hati. Bagaimana tidak, dengan usia semuda itu dan tubuh yang begitu mungil, ia telah akrab dengan jarum suntik yang beberapa kali telah menempeli tubuhnya. Semoga operasinya lancar, aminn :’)

Sambil berdoa dalam hati, kami pun mulai melangkahkan kaki menuju RSK Dharmais. Dengan berjalan beberapa menit, sampailah kami dikawasan rumah sakit yang telah ramai oleh pengunjung.

Seperti biasa, pemandangan yang kami lihat setiap pagi selalu memilukan. Do’a pun terucap dengan sendirinya untuk semua pasien RSK Dharmais. Mengingat kami mungkin tidak dapat melakukan banyak hal untuk mereka, maka do’a adalah satu-satunya cara yang dapat kami lakukan.

Oke, pada hari ini kami harus bekerja mandiri tanpa dampingan bu Febri. Dikarenakan beliau memiliki beberapa urusan di kantornya, beliau hanya bisa mendampingi kami di siang hari. Disaat-saat seperti inilah kami harus mengasah kemampuan kami. Tanpa dampingan, tanpa instruksi langsung, kami harus bekerja semaksimal mungkin untuk hasil yang terbaik.

Melakukan pekerjaan menggunakan alat-alat canggih dan bahan-bahan yang tidak murah membuat kami harus ekstra hati-hati dalam bekerja. Kami membayangkan jika salah satu alat yang kami gunakan menjadi tidak berfungsi lagi (karena kami, hehe), seberapa banyak pekerjaan yang akan tertunda. Ahh.. tantangan kerja di rumah sakit berat cuyy. Tetapi pada dasarnya, tidak hanya bekerja di rumah sakit yang harus ekstra hati-hati. Dimanapun itu, ketelitian memang selalu diperlukan.

Akhirnya saya dan cindi melakukan beberapa persiapan dan mulai mengerjakan praktikum sesuai dengan protokol yang ada. Saatnya mengasah kemampuan.. jreeng jreeng :D. Untuk melakukan hal tersebut tidak membutuhkan waktu lama. Hanya sekitar 15 menit, pekerjaan kami selesai. Yeeeee :D

Saat ingin kembali ke ruangan kami bertemu dengan kak Anis – mahasiswa UI yang tengah menjalankan PKL di RSK Dharmais. Karena pembimbing kak Anis belum datang, kami pun mengobrol untuk mengisi waktu.

Bercakap panjang lebar bersama kak Anis sangat menyenangkan. Orangnya baik dan lucu. Agak polos juga sihh, hehe. Ternyata kak Anis bercerita pada ibunya mengenai kampus kami, UTS. Wahh.. Memang kami sempat mengajak kak Anis untuk berkunjung ke Sumbawa, dan menawarkan barangkali kak Anis bersedia untuk menjadi dosen di UTS. Dan ternyata kak Anis yang seorang mahasiswi Biologi UI ini benar-benar memikirkan hal tersebut. Aseekkk :D

Setelah bercerita panjang lebar, kak Anis berpamitan untuk mencari pembimbingnya, pak Didin. Tinggallah saya dan Cindy di ruangan. Untuk mengisi waktu dan menunggu bu Febri, kami membuat catatan dan mendiskusikan pekerjaan kami.

Berhubung jarum jam masih menunjukkan pukul 11.10 WIB, dan mengingat kami tidak sarapan, hehe, keluarlah hasrat yang terpendam sebelumnya. Makannnn :D

Kami meminta izin kepada bu Febri melalui aplikasi WA. Dan beliau pun mengizinkan kami untuk memajukan waktu istirahat kami. Yesss

Menu andalan kami setiap makan siang adalah nasi goreng seharga Rp 13.000. Untuk sampai ke warung ini, kami hanya berjalan kurang dari 5 menit. Setelah memesan dan akhirnya yang dipesan datang, hehe, kami pun makan dengan lahap.

Kami pun kembali ke rumah sakit dan melanjutkan pekerjaan kami. Bu Febri yang baru saja tiba langsung mengajak kami untuk melakukan sholat dzuhur dahulu sebelum melakukan praktikum.

Selesai sholat, kami pun menjalankan aktivitas di dalam lab seperti biasanya. Hari ini kami hanya melakukan beberapa pekerjaan kecil, sehingga tidak membutuhkan waktu lama. Sekitar pukul 15.00, kami pun pulang.

Sebelum sampai ke kos, kami mampir untuk membeli makanan. Entah kenapa, perut kami hari ini sangat antusias mendengar suara piring dan sendok, hehehe. Kami pun  mampir ke minimarket untuk membeli beberapa roti dan susu.


Sesampainya di kos, kami makan lalu beristirahat. Tidak banyak yang dapat kami lakukan di dalam kos ini. Hal yang biasa kami lakukan hanya menyalin catatan pekerjaan, berbaring di kasur, menonton tv dan makan, hehehe. 

Sumber kehidupan didalam kos :D
Dan tanpa kami sadari, waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Waktu berlalu begitu cepat hari ini. kami hanya bisa berdoa agar hari esok dapat jauh lebih baik. amin J

Oke readers, itulah cerita singkat dari kami. Jangan bosan buat ngikutin yaa.. byee J

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar