Rabu, 12 Agustus 2015
Dear dreamers, masih dengan cerita dua anak Sumbawa yang merantau selama 2 minggu di Jakarta, hehehe. Cerita kali ini merupakan kisah magang kami di hari ke-3. Selamat membaca :)
Seperti
pagi-pagi sebelumnya, pagi ini saya dan Indah sudah sibuk mempersiapkan diri di
hari ke 3 kami magang di Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais. Tadi pagi tumben handphone (HP) saya menderingkan musik panggilan masuk. Di layar HP muncul nama
Bu Febri—pembimbing utama kami selama magang di RSKD. Ternyata Bu Febri
memberikan kabar yang kurang baik (buruk). Salah satu anggota keluarga besar Bu
Febri, yaitu kakak ipar beliau di Solo, Jawa Tengah, telah di panggil oleh Sang
Maha Pemberi Kehidupan. Innalillahi wa
innailaihi raji’un (semua yang bernyawa pasti akan kembali kepada
Penciptanya). Semoga Allah SWT menerima amal dan ibadahnya dan di tempatkan di
tempat terbaik. Aamiin :)
Bu Febri harus
pergi ke Solo, sehingga beliau tidak bisa membimbing kami hari ini. Padahal
jadwal magang kami di hari ke-3 ini sangat padat. Saking padatnya jadwal kami,
kemarin Bu Febri telah meminta kami agar hari ini kami membawa bekal, karena
kemungkinan tidak akan ada waktu untuk mencari makan ke warung-warung di
sekitar RSKD. Namun, kita tidak pernah tahu rencana Allah SWT.
Meskipun
Bu Febri tidak bisa hadir untuk membimbing kami hari ini, kami tetap pergi ke
RSK Dharmais. Jam 08.00 kami sudah berada di Gedung Bagian Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) RSK Dharmais. Kami tidak boleh mensia-siakan waktu kami hari
ini tanpa memperoleh satu ilmu pun. Sebelum meninggalkan Jakarta, Bu Febri
sudah mencoba menghubungi Kak Rizky—pembimbing kami yang satunya dan juga
merupakan alumni internship NIMS tahun 2013. Berhubung pagi tadi Kak Rizky
tidak bisa dihubungi, Bu Febri menginstruksikan beberapa hal yang harus kami
kerjakan. Instruksi dari Bu Febri bisa kami selesaikan dalam waktu 30 menit,
setelah itu kami menganggur sambil menunggu kabar dari Kak Rizky.
Bu Febri juga sempat
menyarankan agar kami ikut (nebeng) di kegiatan laboratorium (Lab.) yang
dilakukan oleh Pak Didin, Kak Bayu, Kak Nova atau Kak Anis. Tetapi pagi itu
Lab. Biologi Molekuler tempat Pak Didin, Kak Bayu, Kak Nova dan Kak Anis biasa
bekerja masih sepi. Pak Didin biasa bekerja saat matahari sudah mulai meninggi
(siang), karena saat itulah sampel-sampel darah pasien baru berdatangan.
Sementara Kak Bayu belum juga datang, dan baru muncul di laboratorium sudah
agak siang. Kak Nova dan Kak Anis juga tidak masuk, karena ternyata kedua kakak
cantik itu pergi ke kampusnya. Huhuhu, alhasil tidak ada deh yang bisa kami
tebengi :’(
Pekerjaan kami di Lab sudah selesai. Saya dan Indah akhirnya memutuskan untuk berdiam diri di ruangan tempat kami biasa berdiskusi dengan bu Febri. Saya menyibukkan diri dengan tulisan untuk blog Sumbawa Dream ini, hehehe :D sementara Indah sibuk dengan protokol kerjanya. Sekitar pukul 10.30, Kak Rizky akhirnya membalas pesan Whatsapp saya dan memberitahukan bahwa beliau akan datang ke RSK Dharmais sekitar pukul 12.00 Wib. Jadilah hari ini saya dan Indah mengambil waktu awal untuk berwisata kuliner memenuhi permintaan cacing-cacing di perut kami berdua.
Pukul 13.30, Kak Rizky baru tiba di RSK Dharmais. Kami pun mulai mendiskusikan beberapa hal terkait protokol kerja yang seharusnya kami kerjakan hari ini. Wah, kami sangat beruntung karena mempunyai pembimbing seperti Bu Febri dan Kak Rizky. Beliau berdua sangat baik dan sabar memberikan penjelasan kepada kami, meski beberapa saat “kabel” di kepala kami koneksinya sedikit terganggu dan lamban untuk mencerna penjelasan yang diberikan.
Siang tadi kami tidak hanya berdiskusi. Kak Rizky juga mengajarkan cara menggunakan beberapa alat lab yang belum sempat di jelaskan cara penggunaannya oleh Bu Ning di hari pertama kami magang. Kalau dreamers masih ingat, saya pernah menyebutkan nama alat tersebut di postingan blog ini mengenai kegiatan kami di hari pertama. Nah apa ayo? Apa? Hehehe :D
Pertama di Lab. Kultur Sel, Kak Rizky mengajarkan kepada kami cara menggunakan sebuah alat yang biasa di sebut “pipet boy”. Pipet Boy digunakan untuk mengambil suatu larutan dengan jumlah banyak, misalnya 5 ml-15 ml. Ini nih gambarnya dreamers.
Selama ini, di
Lab. Bioteknologi FTB-UTS kami biasa menggunakan alat sejenis, yakni
“mikropipet”. Bedanya dengan pipet boy, mikropipet digunakan untuk mengambil
larutan dengan volume yang berkisar dari 0.5-1000 ยตL (mikro liter) atau maksimal
1 mL. Sudah sedikit tercerahkan ya dreamers.
Hehehe
Kembali ke pipet boy, bagi saya dan Indah yang baru berta’aruf dengan Si Pipet Boy rasanya sangat sulit menggunakannya. Untuk mengasah kemampuan kami, Kak Rizky memberikan tugas kepada kami untuk memindahkan H2O (air) dari dalam satu tabung ke tabung lainnya menggunakan Si Pipet Boy dan pipet yang ujungnya diberi pompa (konventional). Secara bergantian saya dan Indah mengerjakan tugas dari Kak Rizky. Memindahkan larutan lebih mudah dilakukan dengan cara konvensional menggunakan pompa. Sedangkan menggunakan Si Pipet Boy cukup sulit. Dreamers, ini bukanlah pekerjaan yang mudah bagi kami pemula. Kadang kami terlalu keras menekan tombol yang berfungsi untuk menarik larutan hingga volumenya lebih dari 5 ml, kadang kami juga terlalu keras menekan tombol yang berfungsi mengeluarkan larutan. Wih, seperti dipermainkan oleh Si Pipet Boy :D Kami masih harus banyak melakukan “PDKT” alias pendekatan dengan Si Pipet Boy. Tadi sore kami memang masih belum lancar menggunakan Si Pipet Boy, tapi jika kami terus berlatih kami pasti bisa menggunakannya dengan baik.
Kak Rizky sedang mencontohkan cara menggunakan pipet boy :) |
Indah in action nih dreamers |
Anyway dreamers, cerita kami hari ini berakhir di dalam Lab. Biologi Molekuler. Jadi sekian dulu cerita kami hari ini. Tetap berkunjung ke blog Sumbawa Dream dan dengarkan kisah-kisah perjalanan hidup kami dalam menggapai mimpi-mimpi kami ya J Dreamers apapun memang terasa sulit di awalnya. Namun, jika kita terus berlatih yang terasa sulit tadi akan terasa mudah. Jadi tetap semangat untuk berlatih ya ;) Ganbatte :)
Wassalammualaikum Warrahmatullah
Wabbarakatuh
Artikelnya menarik :)
BalasHapusBgmn caranya bisa ke lab kultur sel dharmais? Masih menyimpan cp nya kah? Saya sdng mencari info magang dsna :) trims