Link

Kamis, 13 Agustus 2015

Hunian Baru, di Jakarta pun Tetap Menjadi Anak Kos

Assalammualaikum Warrahmatulahi Wabbarakatuh

Hallo dreamers, apa kabar hari ini? Semoga sehat selalu ya J Kembali lagi dengan Cindy yang kali ini menulis cerita perjalanan kami selama merantau ke Jakarta.

Minggu, 9 Agustus 2015.

                Membuka mata di Minggu pagi ini terasa sangat lelah, apalagi untuk beranjak dari tempat tidur kami di rumah F5, kompleks perumahan Taman Giri Loka—rumah khusus tamu Dr. Zulkieflimansyah—Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. Karena masih pagi saya memutuskan saja untuk tetap berada di tempat tidur, sambil mengumpulkan puing-puing tenaga yang sempat hilang akibat perjalanan dari Sumbawa hingga tiba di BSD kami tempuh selama 20 jam. Wah, lama juga ternyata, karena kami sempat transit di rumah Kak Dani (kakaknya Indah) untuk beberapa jam. Anyway, kekeukehan kami untuk tidak beranjak dari tempat tidur akhirnya terkalahkan saat Pak Zul dan Bu Niken—istri Pak Zul—menengok kami. Kami pun segera bergegas keluar dan kamar dan mengobrol dengan Pak Zul dan Bu Niken. Obrolan ringan kami pagi itu lebih fokus terkait persiapan saya dan Indah untuk Internship program di National Institute for Material Science (NIMS), Tsukuba, Jepang, termasuk juga persiapan kami selama magang 2 minggu di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Jakarta. Saya dan Indah juga menceritakan bahwa selama di Jakarta nanti kami akan tinggal di kos-kosan yang sudah dicarikan oleh kerabatnya Indah, beberapa hari sebelum kami berangkat menuju Jakarta. Hari minggu ini juga kami akan move on dari Tangerang menuju Jakarta Barat, karena hari Senin besok kegiatan magang kami sudah dimulai.

Pak Zul dan Bu Niken tidak bisa lama-lama menengok kami, beliau berdua sepertinya sudah mempunyai acara lain.  Tidak berapa lama setelah Pak Zul dan Bu Niken pergi, Bang Muhammad Ardiansyah—akrab di sapa Bang Ian—terlihat menjinjing bungkusan nasi untuk sarapan. Wah, seperti katanya Indah, kami seperti hidup kembali saat menemukan makanan. Hehehe :D Saya dan Indah pun sarapan bersama Bang Ian, dan Pak Agus, serta Mas Rusmin—yang juga tinggal di rumah tersebut. Dengan Bang Ian kami membuat janji setelah sholat dzuhur nanti kami akan diantar menuju kos-kosan kami di Jakarta Barat.

Sekitar pukul 14.00 Wib, kami baru meninggalkan BSD berangkat menuju Jakarta Barat. Dengan mengandalkan aplikasi Google Maps sebagai petunjuk jalan, kami menempuh perjalanan selama 1 jam. Saat di perjalanan Indah sudah menghubungi kerabatnya yang memesankan kos-kosan untuk kami.
1 jam kemudian *ini kayak sinetron*
Kami pun tiba di tempat pertemuan antara kami dengan kerabatnya Indah. Beliau akrab di panggil Om Asep. Om Asep aslinya adalah orang Sumbawa, tapi beliau sudah lama merantau ke Jakarta. Kami bersyukur karena beliau mau kami repotkan mencari tempat tinggal untuk saya dan Indah selama di masa magang kami di Dharmais. Dengan bantuan Bang Ian dan Om Asep yang membawa barang-barang bawaan kami, saya dan Indah merasa sangat terbantu, dreamers pasti sudah tahu terkait bawaan kami  *Indah sudah cerita bawaan kami menuju Jakarta* :D
Saya, Indah, dan Bang Ian berjalan di belakang Om Asep menyusuri gang-gang kecil menuju kamar kos kami. Kami hanya perlu berjalan beberapa menit saja untuk tiba di kamar kos kami. Setelah belok kiri, belok kanan (tapi gak maju mundur cantik kok :D heheh) kami pun tiba di depan sebuah rumah berlantai 2. Salah satu kamar dari rumah tersebut itulah yang menjadi kamar kami. Om Asep memberikan kunci kamar kepada kami. Saya memperhatikan Indah, raut wajahnya terlihat senang karena mulai hari minggu dia menjadi anak kos dan memiliki seorang ibu kos. Saya biarkan saja Indah dengan kegembiraannya menjadi seorang anak kos dan memiliki ibu kos. Bagi saya ini adalah hal biasa saja, karena saya sudah menjadi anak kos selama 2 tahun kuliah di Sumbawa :D Bedanya hanya tempat saja, sekarang jadi anak kos di kota yang lebih besar dari Sumbawa yakni Jakarta.
Sekilas tentang hunian baru kami
                Kamar yang kami tempati tidak begitu besar, sekitar 2 m x 1.5 m (semoga perkiraan saya tidak salah). Di dalamnya sudah tersedia tempat tidur (spring bed) besar, AC, TV, dan lemari kecil yang di dalamnya terdapat panci, termos nasi, piring sendok, dll, serta kamar mandi yang ada di dalam kamar. Tapi jangan salah ya  dreamers, meskipun kamar ini kecil jika dibandingkan dengan kamar kos saya di Sumbawa, fasilitas lengkapnya membuat harga sewa kos ini, Subhanallah mahaaaalll sekali. Harganya Rp. 1.200.000,00/minggu, jika dikalikan 2 minggu Rp. 2.400.000,00. Mahaall banget kan? Tapi itulah harga fasilitas yang harus kami bayar. Syukurnya ibu kos kami baik, kami diberikan potongan harga Rp. 200.000,00. Alhamdulillah J (tapi tetap saja kalau hitung-hitungan saya anak kos di Sumbawa Rp. 2.200.000 bisa bayar kos untuk 4-5 bulan, hikzzz, *nangis dalam hati L :D).

                Lokasi kos saya dan Indah sangat-sangat strategis. Jarak dari kos ke RSKD hanya 95 m, bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit. Kemudian, hanya perlu berjalan sedikit melewati gang sudah bisa sampai di jalan tempat orang-orang yang menjual makanan, berjalan sedikit lagi sudah ketemu Indomaret dan Alfamart, geser sedikit ketemu ATM. Kami bersyukur karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi.

Oh iya dreamers, saya sempat melakukan observasi singkat di sekitar lingkungan kos saya dan Indah. Saya menyimpulkan bahwa masyarakat di sekitar banyak yang membuka kos-kosan atau menyewakan kamar-kamar rumah mereka untuk tempat tinggal keluarga pasien atau bahkan pasien selama di rawat baik di RSKD maupun di RS Harapan Kita. Di tembok-tembok rumah masyarakat banyak tertulis kata-kata berikut:
“Menerima kos untuk keluarga pasien, AC & Non AC, hubungi No. 08xxxxxx”

Jadi dreamers, banyak masyarakat yang tinggal berdekatan dengan RSKD yang menyewakan kos karena memang peraturan di RSKD tidak memperolehkan kegiatan “piknik” ke rumah sakit. Jadi sebagian keluarga pasien biasanya menyewa kos untuk tempat tinggal sementara. Nah, “Piknik” yang saya maksudkan seperti ke rumah sakit dengan rombongan kemudian membawa tikar, rantang makanan, dan segala jenis keperluan yang biasa di bawa saat opname di puskesmas.

Oke dreamers, saya rasa cerita saya hari ini sekian dulu ya. Semoga tetap semangat dalam menjalankan aktivitas dan tetap menjaga kesehatannya ya. Istirahat yang cukup, makan yang baik, semoga kita tidak “piknik” ke rumah sakit. Terima kasih sudah mau mampir di blog Sumbawa Dream J
Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Greetings from Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar