Assalammualaikum
Warrahmatullah Wabbarakatuh
Hallo Dreamers, kali ini Cindy yang menulis cerita
tentang pengalaman hari pertama magang di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta
Barat. Enjoy the story ya :)
Senin 10 Agustus 2015 merupakan hari pertama saya
dan Indah melaksanakan magang di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Jakarta.
Rencananya kami akan magang di Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
RSKD selama dua Minggu, terhitung dari tanggal 10-22 Agustus 2015. Kegiatan
magang kami di RSKD ini merupakan salah satu persiapan dan bekal bagi saya dan
Indah untuk Internship Program di National Institute for Material Science (NIMS),
Tsukuba, Jepang selama 3 bulan, yang dimulai pada 19 November 2015- 16 Februari
2016. Alhamdulillah, tahun ini FTB-UTS mengirim dua mahasiswinya untuk magang
di NIMS.
Well Dreamers, kita kembali ke hari pertama saya dan
Indah magang di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD). Pagi-pagi sekali kami sudah
bangun dan mempersiapkan diri. Kami tidak ingin membuat kesan buruk karena
datang terlambat ke RSKD. Sebelumnya, Rektor UTS, Bapak Dr. Arief Budi Witarto
melalui pesan What Apps (WA) telah menyampakaikan bahwa pukul 08.00 Wib kami
sudah harus berada RSKD dan menunggu Ibu dr. Febriana Catur Iswanti—akrab di
panggil Bu Febri, beliau adalah mahasiswa S3 Universitas Indonesia (UI) dan
juga alumni program internship NIMS tahun 2014—di lobi RSKD. Bu Febri adalah
pembimbing utama kami selama magang di RSKD.
Sekitar pukul 07.15 Wib, setelah sudah cantik (Read:
sudah rapi) kami pun berangkat menuju RSKD. Jarak RSKD dari kos kami hanya
berjarak sekitar 100 m, jadi kami hanya perlu berjalan kaki saja. Awalnya kami
mengira waktu tempuh ke RSKD sekitar 10 menit, ternyata perkiraan kami salah,
kami hanya menghabiskan waktu hanya 8 menit. Kami melewati jalan yang
memisahkan antara RSKD dan Rumah Sakit
Jantung Harapan Kita. Di sepanjang perjalanan aktivitas masyarakat sekitar
sudah mulai ramai, ada orang-orang yang pergi ke kantor, keluarga pasien yang menuju
antara RSKD ataupun Rumah Sakit Harapan Kita, dan juga aktivitas jual
beli. Ada banyak sekali warung-warung
yang berderet rapi menjajakan berbagai macam jualan, tapi kebanyakan adalah
warung-warung yang menjual makanan, hanya ada beberapa warung yang menjual
buku, pulsa, dll. Saya dan Indah tidak takut akan kelaparan selama di sini,
kami juga bisa berwisata kuliner karena pilihan makanan yang ditawarkan banyak
sekali, ada masakan Padang, masakan Surabaya, soto, mie ayam, nasi goreng, dll,
hanya saja kami harus mempertebal dompet setiap harinya karena di Jakarta harga
makanannya lebih mahaaal daripada di Sumbawa. Kalau di Sumbawa satu bungkus
nasi masih bisa kami dapat dengan harga Rp. 5.000,00-10.000,00 berbeda halnya
dengan di Jakarta harganya bisa di atas Rp. 12.000,00. (Note: Dreamers tolong
dipahami ya, ini adalah salah satu bagian yang muncul bagi anak kos seperti
saya setiap bulannya, hehehe).
Suasana perjalan menuju RSKD, hanya butuh waktu 8 menit. |
Saya melihat jam di handphone saya menunjukkan pukul 07.23 dan kami sudah tiba di lobi RSKD,
#nah benar kan, perjalanannya hanya 8 menit, hehe. Sesuai arahan dari Dr.
Arief, kami menunggu Bu Febri di lobi dan segera mengkontak Bu Febri,
memberitahukan bahwa saya dan Indah sudah di Lobi RSKD melalui WA. Sembari
menunggu kedatangan Bu Febri, saya dan Indah memperhatikan suasana di sekliling
kami.
Pagi itu ada dua perasaan yang kami rasakan, di satu
sisi kami dan saya pribadi sangat bersyukur karena saya dan keluarga besar saya
masih diberikan nikmat kesehatan oleh Allah SWT dengan tidak mengidap penyakit
berat seperti kanker. Di sisi lain kami juga sedih melihat pasien dan
keluarganya yang datang dari berbagai penjuru Indonesia pagi-pagi sudah berada
di RSKD dan mengharapkan kesembuhan. Semoga Allah memberikan kesembuhan dan
keadaan terbaik untuk semua pasien di RSKD, aamiin. J
Tidak beberapa lama, Bu Febri membalas WA saya dan
menanyakan posisi kami sebelah mana, karena Bu Febri sudah berada di Lobi RSKD
juga. Saya memberitahukan posisi saya yang duduk di depa loket farmasi di Lobi
RSKD. Saya melihat ke sekeliling, berusaha mencari Bu Febri, hingga saya
melihat seorang wanita berkerudung menengok seperti sedang mencari seseorang
juga. Saya sama sekali belum pernah bertemu dengan Bu Febri, sehingga saat
wanita tersebut menengok ke arah saya, saya sedikit ragu, apakah itu Bu Febri
atau bukan. Di antara 15 mahasiswa FTB-UTS hanya Fahmi dan Indah yang sudah
pernah bertemu langsung dengan Bu Febri, sementara saat itu Indah sedang pergi
ke toilet. Dengan sedikit kode baik dari saya dan wanita tadi, akhirnya
ternyata wanita tadi memang Bu Febri, untungnya gak salah orang, hihih :D Saya
pun berkenalan dengan Bu Febri, sambil menunggu Indah, kami mengobrol mengenai
beberapa hal seputar kampus, Universitas Teknologi Sumbawa. Tak beberapa lama
Indah muncul, setelah itu kami diajak oleh Bu Febri menuju ke tempat kami akan
melaksanakan magang kami.
Bagian Litbang, Sistem Keamanan dan
Peraturan yang Ketat.
Bu Febri mengajak kami melewati lorong-lorong RSKD
menuju sebuah lift yang ternyata membawa kami menuju lantai 2 tempat Pusat
Penelitian dan Pengembangan RSKD berada. Di tempat inilah saya dan Indah akan
belajar dan menggali sebanyak mungkin pengalaman dari Bu Febri dan pembingbing
lainnya. Di pintu masuk Bagian Litbang RSKD, kami (Cindy, Indah dan Bu Febri) disambut
oleh Mas Angga- sapaan akrab office boy yang
bertanggung jawab menjaga kebersihan di gedung Bagian Litbang RSKD. Usai
berkenalan singkat, Mas Angga lalu membukakan pintu untuk kami bertiga. Saya
memperhatikan Mas Angga menekan beberapa tombol pada sebuah mesin kecil yang
menempel pada dinding di dekat pintu masuk, dan kemudian *jreenggg pintu
terbuka. Wahhh,, suugoooiiii, #abaikan :D Ternyata tidak semua orang bisa masuk
ke Bagian Litbang RSKD, hanya orang-orang yang memang memiliki kepentingan yang
boleh masuk, seperti kita-kita ini. Hehehe.
Saat kami datang, Bagian Litbang RSKD terlihat sepi,
belum banyak staf yang datang. Bu Febri kemudian mengajak kami masuk ke ruangan
staf. Sebagai “pendatang baru” kami sangat harus berkenalan dengan staf yang
bekerja di sini. Sembari menunggu, kami mengobrol ringan dengan Bu Febri, kami
mulai berta’aruf lebih jauh dengan beliau. Indah kemudian mengeluarkan suatu
bingkisan dari dalam tasnya, Permen Susu dan Madu Hutan Sumbawa—oleh-oleh khas
Sumbawa. Bingkisan tersebut merupakan titipan dari Fahmi untuk Bu Febri. Bu
Febri sangat senang dengan bingkisan yang diberikan oleh Fahmi. (Note untuk
Fahmi: “Wah, Fahmi baik sekali, terima kasih Fahmi”, katanya Bu Febri) J
Perkenalan, Tak Kenal maka Ta’aruf
;)
Tidak beberapa lama, Bu Febri mengajak kami
berkenalan dengan beberapa orang yakni Bu Dr. Rizka Andalusia, Apt. MARS—Kepala
Bagian Litbang RSKD, Bu Ning, Bu Dewi, Bu Titin dan Bu Yanti. Kemudian dari
ruang staf, kami menuju ke ruang laboratorium biologi molekuler, kami
berkenalan dengan Pak Didin (penangggung jawab laboratorium biologi molekuler).
Dari ruang laboratorium, kami menuju ruangan cuci dan sterilisasi alat, di sana
ada Pak Kasman, beliau yang bertanggung jawab untuk mencuci dan mensterilkan
alat-alat laboratorium. Jadi, kalau kami ingin menggunakan alat-alat steril
berarti kami harus menuju ke ruangan Pak Kasman.
Kami juga berkenalan dengan Kak Rizky
Priambodo—Mahasiswa S2 Biologi UI, alumni NIMS 2013—Kak Rizky ini juga akan
menjadi pembimbing kami selama magang di RSKD. Selain Kak Rizky, ada juga
mahasiswa UI lainnya yang sedang melakukan riset di Bagian Litbang RSKD, yakni
Kak Bayu, Kak Nova, dan Kak Anis.
Setelah berkeliling untuk berkenalan dengan semua
staf Bagian Litbang RSKD, saya, Indah dan Bu Febri kembali lagi ke ruang staf. Kami
akan berdiskusi mengenai jadwal kami, dan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan
kami lakukan selama magang. Jadi Dreamers, jadwal magang kami hanya pada hari
kerja, Senin-Jum’at, dimulai pukul 08.00-16.00 Wib. Bu Febri telah
mengagendakan kegiatan kami di hari pertama hanya perkenalan dan melakukan
beberapa preparasi untuk hari berikutnya. Saat diskusi tersebut Bu Febri juga
memberikan sedikit pengenalan terkait project yang akan kami kerjaan. Seperti
kata pepatah, “tak kenal maka tak sayang” sehingga kami berta’aruf dulu dengan
project yang akan kami kerjakan dengan memperhatikan penjelasan Bu Febri sebaik
mungkin—biar kami sayang dengan pekerjaan kami, sehingga membuat kami
menjalankannya dengan mudah. Beruntung saat di masih di Sumbawa, Fahmi telah
berbaik hati menyempatkan waktunya untuk memberikan kuliah singkat mengenai
gambaran umum project yang dia kerjakan saat di Jepang. Alhamdulillah saat
mendengar penjelasan dari Bu Febri, otak kami tidak terlalu kaget menerima
istilah-istilah baru. :D #terimakasih Fahmi J
Setelah diskusi, kami berpindah ke agenda
selanjutnya, yakni preparasi alat dan bahan untuk kegiatan hari esok. Kegiatan
preparasi ini tidak membutuhkan waktu yang lama, mungkin hanya sekitar 2 jam.
Sambil mengerjakan proses reparasi kami diperkenalkan dengan beberapa aturan
laboratorium oleh Bu Febri, seperti saat memasuki laboratorium harus memakai
setidaknya jas laboratorium, dan gloves
(sarung tangan) dan sandal khusus laboratorium. Di hari pertama tersebut kami
tidak membawa sandal, sehingga Bu Febri menyarankan agar esok hari kami membawa
sendiri sandal yang hanya khusus digunakan di ruang laboratorium. Selain itu
setiap saat menggunakan alat-alat laboratorium kami harus mengisi logbook peminjaman alat. Setiap orang
yang bekerja di laboratorium harus mematuhi semua aturan tersebut.
Saat kegiatan preparasi telah selesai kami baru bisa
ishoma (istirahat, sholat, makan). Tapi sebelumnya kami sudah membuat janji
dengan Bu Ning selepas istirahat nanti kami akan belajar menggunakan beberapa
alat-alat di laboratorium, dan Bu Ning yang akan mengajarkan kami, karena
beliau adalah penanggung jawab terkait sarana dan prasarana di Bagian Litbang
RSKD. Tentu saja kami tidak ingin melewatkan kesempatan emas belajar
menggunakan alat-alat laboratorium yang belum ada di laboratorium FTB-UTS. Saya
dan Indah segera meminta izin dengan Bu Febri untuk pergi memberi makan
cacing-cacing yang entah sejak kapan sudah bernyanyi. Untuk makan, saya dan Indah
harus turun dari lantai dua menuju warung-warung yang berada di sepanjang jalan
di samping RSKD, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya.
Kesempatan Emas, Belajar
menggunakan Alat-Alat Laboratorium Canggih!
Sekitar pukul 13.00 Wib kami sudah kembali lagi ke
lantai 2 RSKD, di Bagian Litbang RSKD. Seperti katanya Indah, setelah ishoma
kami seperti hidup kembali. Saya sudah tidak sabar untuk mendapatkan ilmu dari
Bu Ning. Bu Ning menepati janjinya, kami di ajak mengelilingi semua ruang
laboratorium yang ada di Bagian Litbang RSKD. Bagian Litbang RSKD memiliki 3
laboratorium utama, yaitu: Laboratorium Biologi Molekuler, Mikrobiologi dan
Kultur Sel yang sangat dijaga kebersihan dan kesterilannya. Oleh Bu Ning kami
diperkenalkan dengan beberapa alat baru dan di ajarkan cara menggunakannya. Ada
inkubator, laminar air flow—tempat
melakukan praktikum yang sangat membutuhkan kondisi steril, misalnya saat
bekerja dengan bakteri. Di laboratorium biologi molekuler ada beberapa alat
canggih juga, yakni mesin sentrifugasi (centrifuge) yang bisa digunakan untuk
mensentrifugasi larutan menggunakan tabung 15 ml dan 50 ml dan pH meter yang
bisa digunakan untuk mengukur dan mengatur pH suatu larutan, tapi Bu Ning tidak
sempat mengajarkan kami menggunakan alat tersebut, hanya diperkenalkan saja.
Kemudian di Lab. Kultur Sel terdapat sebuah mikroskop elektron yang telah
dihubungkan dengan komputer, sehingga jika kita mengamati suatu objek hasilnya
dapat ditampilkan pada layar komputer. Canggih bukan?
Saya seketika jadi teringat dengan mikroskop yang
kami gunakan di laboratorium FTB-UTS, jika kami mengamati suatu objek dan ingin
mendokumentasikan hasil pengamatan, maka kami harus menggunakan kamera handphone sambil bersusah payah
mendapatkan posisi gambar yang tepat. Begitu pun dengan beberapa alat lain
seperti centrifuge yang dibuat
menggunakan blender yang sudah di
modifikasi. Kondisi yang berbeda yang saya rasakan ini justru membuat saya bersyukur
karena kami telah belajar untuk berproses. Belajar berjalan dengan dimulai dari
merangkak terlebih dahulu, sehingga kami bisa merasakan dan menikmati banyak
proses, tidak hanya berjalan tetapi kami juga pernah merangkak. J :’)
Usai belajar dengan Bu Ning, Saya, Indah dan Bu
Febri kembali berdiskusi mengenai kegiatan yang akan kami lakukan. Saat tengah
asyik berdiskusi, Dr. Arief (Rektor UTS) mengunjungi kami di RSKD. Kebetulan
hari itu beliau sedang berada di Jakarta. Beliau kemudian mengajak kami bertiga
(Cindy, Indah dan Bu Febri) sempat berfoto bersama dengan beliau. Kami di foto
oleh Bu Yanti—staf Bagian Litbang RSKD dan juga sahabat baik Dr. Arief.
Sebenarnya Bu Yanti juga ingin masuk berfoto bersama kami, sehingga agar Bu
Yanti gak ngambek karena gak di ajak berfoto bersama, akhirnya kami bertiga
berselfie ria bersama beliau. Ini nih hasil foto-foto kami. Hohoo :D
Foto Bersama Dr. Arief, Indah, Bu Febri, dan Cindy (dari kiri ke kanan) |
Selfie bersama Bu Febri, Indah, dan Bu Yanti :D |
Hari pertama Internship saya dan Indah sangat
berkesan. Intinya kami sangat senang dan bangga bisa mendapatkan kesempatan
belajar dengan banyak “guru-guru” baik hati di Bagian Litbang RSKD. Semua
staf-staf di Bagian Litbang RSKD tidak hanya baik dan ramah, “guru-guru” baru
kami tersebut juga sangat humoris dan mampu mencairkan suasana. Awalnya saya
dan Indah agak takut dan khawatir jika kami terlalu lama untuk beradaptasi dengan
lingkungan baru. Namun kekhawatiran kami ini patahkan dengan suasana nyaman,
dan bersahabat yang kami rasakan secepat berlalunya hari pertama internship
kami di RSKD. Jadilah saya dan mungkin juga Indah merasakan hal yang sama
dengan saya. Saya sudah merasa jatuh cinta dengan project dan semua suasana di Bagian
Litbang RSKD di hari pertama internship kami.
Nah Dreamers, sekian dulu ya catatan harian saya dan Indah di
hari pertama ini. Kayaknya saya sudah menulis banyak sekali hal, dan tidak
terasa cerita kami ini sudah mencapai 2000 kata lebih. Hehehe, terimakasih
untuk para Dreamers yang sudah mau meluangkan waktunya membaca catatan harian
kami, semoga tidak bosan ya dan tetap pantengin terus blog Sumbawa Dream.
Wassalammualaikum
Warrahmatullahi Wabaraktuh
Aaaaaa.....nice story girls!!!! Jadi kangen lorong2 Litbang :') Anyway nitip salam ya buat semuanya, Bu Riska, Bu Yanti, Bu Ning, Pak Didin, Bu Titin, Pak Kasman, Mas Angga, dll. Alhamdulillah kalo kalian udah orientasi medan *bahasanya Mbak Thifa hohoho.
BalasHapusBtw kayaknya ada yg harus diedit. Itu tanggal yg di awal tulisan harusnya bukan 21 Agustus deh, kan belom lewat hehehe. Sama jarak kos ding, mungkin maksudnya 100 m, kalo 100 km Sumbawa-Empang dong *lebih jauh lagi ding :D
Keep going and good luck! ;)
hehehe iya ding.. makasih banyak fahmi, ntar ta perbaiki ;)
BalasHapushehehe iya ding.. makasih banyak fahmi, ntar ta perbaiki ;)
BalasHapushehehe iya ding.. makasih banyak fahmi, ntar ta perbaiki ;)
BalasHapusSelamat adek syg.. Semangat terus.. Kk bangga sama cindy walaupun cuma kenalan lwt Dumay,kk doakan selalu semosi sehat,lancar,dlm menjemput mimpi mu dek
BalasHapusAamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)
BalasHapusAamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)
BalasHapusAamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)
BalasHapusAamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)
BalasHapusAamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)
BalasHapusCindy kok komenmu banyak error gitu ya -__-
BalasHapusiya mi, banyak banget nih -_- gak ngerti aku
BalasHapusmisi kak saya sekalian nanya nih kak. Emang kalau PKL di Dharmais kita minta waktu 2 minggu untuk PKL tapi karena dari pihak rumah sakit meminta untuk PKL seminggu sekali jadi jatuhnya kita PKL selama kurang lebih 2 bulan? apakah benar begitu kak?
BalasHapus