Link

Rabu, 12 Agustus 2015

Internship Day 1: Jatuh Cinta pada Hari Pertama

Assalammualaikum Warrahmatullah Wabbarakatuh

Hallo Dreamers, kali ini Cindy yang menulis cerita tentang pengalaman hari pertama magang di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Enjoy the story ya :)

Senin 10 Agustus 2015 merupakan hari pertama saya dan Indah melaksanakan magang di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Jakarta. Rencananya kami akan magang di Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) RSKD selama dua Minggu, terhitung dari tanggal 10-22 Agustus 2015. Kegiatan magang kami di RSKD ini merupakan salah satu persiapan dan bekal bagi saya dan Indah untuk Internship Program di National Institute for Material Science (NIMS), Tsukuba, Jepang selama 3 bulan, yang dimulai pada 19 November 2015- 16 Februari 2016. Alhamdulillah, tahun ini FTB-UTS mengirim dua mahasiswinya untuk magang di NIMS.

Well Dreamers, kita kembali ke hari pertama saya dan Indah magang di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD). Pagi-pagi sekali kami sudah bangun dan mempersiapkan diri. Kami tidak ingin membuat kesan buruk karena datang terlambat ke RSKD. Sebelumnya, Rektor UTS, Bapak Dr. Arief Budi Witarto melalui pesan What Apps (WA) telah menyampakaikan bahwa pukul 08.00 Wib kami sudah harus berada RSKD dan menunggu Ibu dr. Febriana Catur Iswanti—akrab di panggil Bu Febri, beliau adalah mahasiswa S3 Universitas Indonesia (UI) dan juga alumni program internship NIMS tahun 2014—di lobi RSKD. Bu Febri adalah pembimbing utama kami selama magang di RSKD.

Sekitar pukul 07.15 Wib, setelah sudah cantik (Read: sudah rapi) kami pun berangkat menuju RSKD. Jarak RSKD dari kos kami hanya berjarak sekitar 100 m, jadi kami hanya perlu berjalan kaki saja. Awalnya kami mengira waktu tempuh ke RSKD sekitar 10 menit, ternyata perkiraan kami salah, kami hanya menghabiskan waktu hanya 8 menit. Kami melewati jalan yang memisahkan antara RSKD dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Di sepanjang perjalanan aktivitas masyarakat sekitar sudah mulai ramai, ada orang-orang yang pergi ke kantor, keluarga pasien yang menuju antara RSKD ataupun Rumah Sakit Harapan Kita, dan juga aktivitas jual beli.  Ada banyak sekali warung-warung yang berderet rapi menjajakan berbagai macam jualan, tapi kebanyakan adalah warung-warung yang menjual makanan, hanya ada beberapa warung yang menjual buku, pulsa, dll. Saya dan Indah tidak takut akan kelaparan selama di sini, kami juga bisa berwisata kuliner karena pilihan makanan yang ditawarkan banyak sekali, ada masakan Padang, masakan Surabaya, soto, mie ayam, nasi goreng, dll, hanya saja kami harus mempertebal dompet setiap harinya karena di Jakarta harga makanannya lebih mahaaal daripada di Sumbawa. Kalau di Sumbawa satu bungkus nasi masih bisa kami dapat dengan harga Rp. 5.000,00-10.000,00 berbeda halnya dengan di Jakarta harganya bisa di atas Rp. 12.000,00. (Note: Dreamers tolong dipahami ya, ini adalah salah satu bagian yang muncul bagi anak kos seperti saya setiap bulannya, hehehe).

Suasana perjalan menuju RSKD, hanya butuh waktu 8 menit. 
Saya melihat jam di handphone saya menunjukkan pukul 07.23 dan kami sudah tiba di lobi RSKD, #nah benar kan, perjalanannya hanya 8 menit, hehe. Sesuai arahan dari Dr. Arief, kami menunggu Bu Febri di lobi dan segera mengkontak Bu Febri, memberitahukan bahwa saya dan Indah sudah di Lobi RSKD melalui WA. Sembari menunggu kedatangan Bu Febri, saya dan Indah memperhatikan suasana di sekliling kami.

Pagi itu ada dua perasaan yang kami rasakan, di satu sisi kami dan saya pribadi sangat bersyukur karena saya dan keluarga besar saya masih diberikan nikmat kesehatan oleh Allah SWT dengan tidak mengidap penyakit berat seperti kanker. Di sisi lain kami juga sedih melihat pasien dan keluarganya yang datang dari berbagai penjuru Indonesia pagi-pagi sudah berada di RSKD dan mengharapkan kesembuhan. Semoga Allah memberikan kesembuhan dan keadaan terbaik untuk semua pasien di RSKD, aamiin. J

Tidak beberapa lama, Bu Febri membalas WA saya dan menanyakan posisi kami sebelah mana, karena Bu Febri sudah berada di Lobi RSKD juga. Saya memberitahukan posisi saya yang duduk di depa loket farmasi di Lobi RSKD. Saya melihat ke sekeliling, berusaha mencari Bu Febri, hingga saya melihat seorang wanita berkerudung menengok seperti sedang mencari seseorang juga. Saya sama sekali belum pernah bertemu dengan Bu Febri, sehingga saat wanita tersebut menengok ke arah saya, saya sedikit ragu, apakah itu Bu Febri atau bukan. Di antara 15 mahasiswa FTB-UTS hanya Fahmi dan Indah yang sudah pernah bertemu langsung dengan Bu Febri, sementara saat itu Indah sedang pergi ke toilet. Dengan sedikit kode baik dari saya dan wanita tadi, akhirnya ternyata wanita tadi memang Bu Febri, untungnya gak salah orang, hihih :D Saya pun berkenalan dengan Bu Febri, sambil menunggu Indah, kami mengobrol mengenai beberapa hal seputar kampus, Universitas Teknologi Sumbawa. Tak beberapa lama Indah muncul, setelah itu kami diajak oleh Bu Febri menuju ke tempat kami akan melaksanakan magang kami.

Bagian Litbang, Sistem Keamanan dan Peraturan yang Ketat.
Bu Febri mengajak kami melewati lorong-lorong RSKD menuju sebuah lift yang ternyata membawa kami menuju lantai 2 tempat Pusat Penelitian dan Pengembangan RSKD berada. Di tempat inilah saya dan Indah akan belajar dan menggali sebanyak mungkin pengalaman dari Bu Febri dan pembingbing lainnya. Di pintu masuk Bagian Litbang RSKD, kami (Cindy, Indah dan Bu Febri) disambut oleh Mas Angga- sapaan akrab office boy yang bertanggung jawab menjaga kebersihan di gedung Bagian Litbang RSKD. Usai berkenalan singkat, Mas Angga lalu membukakan pintu untuk kami bertiga. Saya memperhatikan Mas Angga menekan beberapa tombol pada sebuah mesin kecil yang menempel pada dinding di dekat pintu masuk, dan kemudian *jreenggg pintu terbuka. Wahhh,, suugoooiiii, #abaikan :D Ternyata tidak semua orang bisa masuk ke Bagian Litbang RSKD, hanya orang-orang yang memang memiliki kepentingan yang boleh masuk, seperti kita-kita ini. Hehehe.

Saat kami datang, Bagian Litbang RSKD terlihat sepi, belum banyak staf yang datang. Bu Febri kemudian mengajak kami masuk ke ruangan staf. Sebagai “pendatang baru” kami sangat harus berkenalan dengan staf yang bekerja di sini. Sembari menunggu, kami mengobrol ringan dengan Bu Febri, kami mulai berta’aruf lebih jauh dengan beliau. Indah kemudian mengeluarkan suatu bingkisan dari dalam tasnya, Permen Susu dan Madu Hutan Sumbawa—oleh-oleh khas Sumbawa. Bingkisan tersebut merupakan titipan dari Fahmi untuk Bu Febri. Bu Febri sangat senang dengan bingkisan yang diberikan oleh Fahmi. (Note untuk Fahmi: “Wah, Fahmi baik sekali, terima kasih Fahmi”, katanya Bu Febri) J

Perkenalan, Tak Kenal maka Ta’aruf ;)

Tidak beberapa lama, Bu Febri mengajak kami berkenalan dengan beberapa orang yakni Bu Dr. Rizka Andalusia, Apt. MARS—Kepala Bagian Litbang RSKD, Bu Ning, Bu Dewi, Bu Titin dan Bu Yanti. Kemudian dari ruang staf, kami menuju ke ruang laboratorium biologi molekuler, kami berkenalan dengan Pak Didin (penangggung jawab laboratorium biologi molekuler). Dari ruang laboratorium, kami menuju ruangan cuci dan sterilisasi alat, di sana ada Pak Kasman, beliau yang bertanggung jawab untuk mencuci dan mensterilkan alat-alat laboratorium. Jadi, kalau kami ingin menggunakan alat-alat steril berarti kami harus menuju ke ruangan Pak Kasman.

Kami juga berkenalan dengan Kak Rizky Priambodo—Mahasiswa S2 Biologi UI, alumni NIMS 2013—Kak Rizky ini juga akan menjadi pembimbing kami selama magang di RSKD. Selain Kak Rizky, ada juga mahasiswa UI lainnya yang sedang melakukan riset di Bagian Litbang RSKD, yakni Kak Bayu, Kak Nova, dan Kak Anis.

Setelah berkeliling untuk berkenalan dengan semua staf Bagian Litbang RSKD, saya, Indah dan Bu Febri kembali lagi ke ruang staf. Kami akan berdiskusi mengenai jadwal kami, dan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan kami lakukan selama magang. Jadi Dreamers, jadwal magang kami hanya pada hari kerja, Senin-Jum’at, dimulai pukul 08.00-16.00 Wib. Bu Febri telah mengagendakan kegiatan kami di hari pertama hanya perkenalan dan melakukan beberapa preparasi untuk hari berikutnya. Saat diskusi tersebut Bu Febri juga memberikan sedikit pengenalan terkait project yang akan kami kerjaan. Seperti kata pepatah, “tak kenal maka tak sayang” sehingga kami berta’aruf dulu dengan project yang akan kami kerjakan dengan memperhatikan penjelasan Bu Febri sebaik mungkin—biar kami sayang dengan pekerjaan kami, sehingga membuat kami menjalankannya dengan mudah. Beruntung saat di masih di Sumbawa, Fahmi telah berbaik hati menyempatkan waktunya untuk memberikan kuliah singkat mengenai gambaran umum project yang dia kerjakan saat di Jepang. Alhamdulillah saat mendengar penjelasan dari Bu Febri, otak kami tidak terlalu kaget menerima istilah-istilah baru. :D #terimakasih Fahmi J

Setelah diskusi, kami berpindah ke agenda selanjutnya, yakni preparasi alat dan bahan untuk kegiatan hari esok. Kegiatan preparasi ini tidak membutuhkan waktu yang lama, mungkin hanya sekitar 2 jam. Sambil mengerjakan proses reparasi kami diperkenalkan dengan beberapa aturan laboratorium oleh Bu Febri, seperti saat memasuki laboratorium harus memakai setidaknya jas laboratorium, dan gloves (sarung tangan) dan sandal khusus laboratorium. Di hari pertama tersebut kami tidak membawa sandal, sehingga Bu Febri menyarankan agar esok hari kami membawa sendiri sandal yang hanya khusus digunakan di ruang laboratorium. Selain itu setiap saat menggunakan alat-alat laboratorium kami harus mengisi logbook peminjaman alat. Setiap orang yang bekerja di laboratorium harus mematuhi semua aturan tersebut.

Saat kegiatan preparasi telah selesai kami baru bisa ishoma (istirahat, sholat, makan). Tapi sebelumnya kami sudah membuat janji dengan Bu Ning selepas istirahat nanti kami akan belajar menggunakan beberapa alat-alat di laboratorium, dan Bu Ning yang akan mengajarkan kami, karena beliau adalah penanggung jawab terkait sarana dan prasarana di Bagian Litbang RSKD. Tentu saja kami tidak ingin melewatkan kesempatan emas belajar menggunakan alat-alat laboratorium yang belum ada di laboratorium FTB-UTS. Saya dan Indah segera meminta izin dengan Bu Febri untuk pergi memberi makan cacing-cacing yang entah sejak kapan sudah bernyanyi. Untuk makan, saya dan Indah harus turun dari lantai dua menuju warung-warung yang berada di sepanjang jalan di samping RSKD, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya.

Kesempatan Emas, Belajar menggunakan Alat-Alat Laboratorium Canggih!

Sekitar pukul 13.00 Wib kami sudah kembali lagi ke lantai 2 RSKD, di Bagian Litbang RSKD. Seperti katanya Indah, setelah ishoma kami seperti hidup kembali. Saya sudah tidak sabar untuk mendapatkan ilmu dari Bu Ning. Bu Ning menepati janjinya, kami di ajak mengelilingi semua ruang laboratorium yang ada di Bagian Litbang RSKD. Bagian Litbang RSKD memiliki 3 laboratorium utama, yaitu: Laboratorium Biologi Molekuler, Mikrobiologi dan Kultur Sel yang sangat dijaga kebersihan dan kesterilannya. Oleh Bu Ning kami diperkenalkan dengan beberapa alat baru dan di ajarkan cara menggunakannya. Ada inkubator, laminar air flow—tempat melakukan praktikum yang sangat membutuhkan kondisi steril, misalnya saat bekerja dengan bakteri. Di laboratorium biologi molekuler ada beberapa alat canggih juga, yakni mesin sentrifugasi (centrifuge) yang bisa digunakan untuk mensentrifugasi larutan menggunakan tabung 15 ml dan 50 ml dan pH meter yang bisa digunakan untuk mengukur dan mengatur pH suatu larutan, tapi Bu Ning tidak sempat mengajarkan kami menggunakan alat tersebut, hanya diperkenalkan saja. Kemudian di Lab. Kultur Sel terdapat sebuah mikroskop elektron yang telah dihubungkan dengan komputer, sehingga jika kita mengamati suatu objek hasilnya dapat ditampilkan pada layar komputer. Canggih bukan?

Saya seketika jadi teringat dengan mikroskop yang kami gunakan di laboratorium FTB-UTS, jika kami mengamati suatu objek dan ingin mendokumentasikan hasil pengamatan, maka kami harus menggunakan kamera handphone sambil bersusah payah mendapatkan posisi gambar yang tepat. Begitu pun dengan beberapa alat lain seperti centrifuge yang dibuat menggunakan blender yang sudah di modifikasi. Kondisi yang berbeda yang saya rasakan ini justru membuat saya bersyukur karena kami telah belajar untuk berproses. Belajar berjalan dengan dimulai dari merangkak terlebih dahulu, sehingga kami bisa merasakan dan menikmati banyak proses, tidak hanya berjalan tetapi kami juga pernah merangkak. J :’)

Usai belajar dengan Bu Ning, Saya, Indah dan Bu Febri kembali berdiskusi mengenai kegiatan yang akan kami lakukan. Saat tengah asyik berdiskusi, Dr. Arief (Rektor UTS) mengunjungi kami di RSKD. Kebetulan hari itu beliau sedang berada di Jakarta. Beliau kemudian mengajak kami bertiga (Cindy, Indah dan Bu Febri) sempat berfoto bersama dengan beliau. Kami di foto oleh Bu Yanti—staf Bagian Litbang RSKD dan juga sahabat baik Dr. Arief. Sebenarnya Bu Yanti juga ingin masuk berfoto bersama kami, sehingga agar Bu Yanti gak ngambek karena gak di ajak berfoto bersama, akhirnya kami bertiga berselfie ria bersama beliau. Ini nih hasil foto-foto kami. Hohoo :D

Foto Bersama Dr. Arief, Indah, Bu Febri, dan Cindy (dari kiri ke kanan)

Selfie bersama Bu Febri, Indah, dan Bu Yanti :D

Hari pertama Internship saya dan Indah sangat berkesan. Intinya kami sangat senang dan bangga bisa mendapatkan kesempatan belajar dengan banyak “guru-guru” baik hati di Bagian Litbang RSKD. Semua staf-staf di Bagian Litbang RSKD tidak hanya baik dan ramah, “guru-guru” baru kami tersebut juga sangat humoris dan mampu mencairkan suasana. Awalnya saya dan Indah agak takut dan khawatir jika kami terlalu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Namun kekhawatiran kami ini patahkan dengan suasana nyaman, dan bersahabat yang kami rasakan secepat berlalunya hari pertama internship kami di RSKD. Jadilah saya dan mungkin juga Indah merasakan hal yang sama dengan saya. Saya sudah merasa jatuh cinta dengan project dan semua suasana di Bagian Litbang RSKD di hari pertama internship kami. 

Nah Dreamers, sekian dulu ya catatan harian saya dan Indah di hari pertama ini. Kayaknya saya sudah menulis banyak sekali hal, dan tidak terasa cerita kami ini sudah mencapai 2000 kata lebih. Hehehe, terimakasih untuk para Dreamers yang sudah mau meluangkan waktunya membaca catatan harian kami, semoga tidak bosan ya dan tetap pantengin terus blog Sumbawa Dream.


Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabaraktuh 

13 komentar:

  1. Aaaaaa.....nice story girls!!!! Jadi kangen lorong2 Litbang :') Anyway nitip salam ya buat semuanya, Bu Riska, Bu Yanti, Bu Ning, Pak Didin, Bu Titin, Pak Kasman, Mas Angga, dll. Alhamdulillah kalo kalian udah orientasi medan *bahasanya Mbak Thifa hohoho.

    Btw kayaknya ada yg harus diedit. Itu tanggal yg di awal tulisan harusnya bukan 21 Agustus deh, kan belom lewat hehehe. Sama jarak kos ding, mungkin maksudnya 100 m, kalo 100 km Sumbawa-Empang dong *lebih jauh lagi ding :D

    Keep going and good luck! ;)

    BalasHapus
  2. hehehe iya ding.. makasih banyak fahmi, ntar ta perbaiki ;)

    BalasHapus
  3. hehehe iya ding.. makasih banyak fahmi, ntar ta perbaiki ;)

    BalasHapus
  4. hehehe iya ding.. makasih banyak fahmi, ntar ta perbaiki ;)

    BalasHapus
  5. Selamat adek syg.. Semangat terus.. Kk bangga sama cindy walaupun cuma kenalan lwt Dumay,kk doakan selalu semosi sehat,lancar,dlm menjemput mimpi mu dek

    BalasHapus
  6. Aamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)

    BalasHapus
  7. Aamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)

    BalasHapus
  8. Aamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)

    BalasHapus
  9. Aamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)

    BalasHapus
  10. Aamiin.. Alhamdulillah Terimakasih banyak kak ;)

    BalasHapus
  11. Cindy kok komenmu banyak error gitu ya -__-

    BalasHapus
  12. iya mi, banyak banget nih -_- gak ngerti aku

    BalasHapus
  13. misi kak saya sekalian nanya nih kak. Emang kalau PKL di Dharmais kita minta waktu 2 minggu untuk PKL tapi karena dari pihak rumah sakit meminta untuk PKL seminggu sekali jadi jatuhnya kita PKL selama kurang lebih 2 bulan? apakah benar begitu kak?

    BalasHapus