Link

Sabtu, 28 Februari 2015

"Sampai Ketemu di Teras Kota Bu..."

Dear Dreamers!

'Semusim t'lah kulalui
T'lah kulewati tanpa dirimu
Tetapi bayang wajahmu
Masih tersimpan di hati...'

Farewell pict with Bu Ira (makasih fotonya by Pak Amel)
Suara Marcell Siahaan mengalun di kamar saya. Meskipun tidak tergenapi, namun satu musim telah saya lalui selama di Tsukuba. Semusim tanpa orangtua dan keluarga di sisi. Semusim berada di rantau, dan bertemu banyak hal baru.

Hari ini, sebuah perpisahan kembali saya lalui. Kali ini giliran Bu Ira dan Mbak Ane yang pulang ke Indonesia. Sedih sekali rasanya. Bu Ira boleh dibilang 'malaikat penolong' di hari-hari pertama saya saat tiba di Tsukuba. Selama dua bulan berinteraksi dengan beliau, saya mendapat banyak sekali bantuan, terutama makanan dan pinjaman rice cooker. Bahkan menjelang kepulangan beliau, saya diwariskan satu rice cooker kecil, satu botol kecap dan saus sambal.

Warisan dari Bu Ira :')
Pagi ini, saya ke apartemen Bu Ira untuk mengambil titipan untuk Pak Cepi. Ada Bu Yuli juga yang tengah membantu beres-beres barang saat saya tiba.

"Ini tolong nanti dikasih ke Pak Cepi ya, untuk bungkus-bungkus paket. Oh iya, ini buat sarapan," kata Bu Ira, memberi saya satu tas kain berisi lakban, plastik, dan yang lainnya, serta menyodorkan saya dua potong sushi dan dua bungkus es krim.

"Iya Bu. Eeeehh... ya ampun makasih banyak Bu. Maaf jadi ngerepotin," ujar saya agak sungkan menerima pemberian Bu Ira. "Ntar jam berapa turunnya? Biar saya bantuin bawa barang-barang," lanjut saya.

"Sekitar jam 7.30 aja Fahmi. Saya jadinya berangkat jam 7.40, tapi nggak sempat ngabarin yang lain soalnya hp saya udah mati."


"Ya udah Bu, kalo gitu ntar saya turun ke sini lagi. Makasih," saya pamit kembali ke kamar. Saya segera mengabarkan Pak Amel dan Pak Cepi via Facebook karena kemarin bilangnya akan berusaha ikut mengantar. Di saat bersamaan, sebuah pesan muncul dari Mbak Ane. 

'Minna-san, ohayou! Sebentar lagi saya berangkat dari Inarimae menuju Haneda menuju Jakarta menuju rumah hehehehe... Terima kasih atas semua bantuan, dukungan, jalinan persaudaraan selama rantauan singkat saya di desa Tsukuba. Jangan remove saya ya....hiks Kalo kapan2 mau streaming saat talk dan internet Indonesia cukup stabil, saya masih mau banget ikutan. Ja, sayonara, minna!!!! Mohon maaf jika saya banyak salah selama berinteraksi dan lainnya. Doumo arigatou gozaimasu. Semoga sukses untuk kita semua', tulis Mbak Ane di pesan grup Indonesian Science Club NIMS.

'Hati-hati di jalan Mbak. Have a safe flight :')' tulis saya. Mbak Ane akan berangkat bersama Mbak Ira via Haneda International Airport.

Pukul 07.30, saya membantu Bu Ira menurunkan barang-barang beliau ke lantai dasar. Pak Amel sekeluarga menyambut kami saat keluar lift. Kami berfoto bersama dulu di depan Ninomiya. Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti di depan kami, mobil jemputan Bu Ira.

Bu Ira menyalami kami satu persatu. Beliau menyerahkan sebuah amplop berisi kunci kamar dan kunci sepeda. "Nanti ditaruh di mailbox Ninomiya ya," pesan Bu Ira sebelum masuk ke mobil.

Lambaian tangan kami mengiringi mobil yang berjalan meninggalkan kami. Huft, akhirnya salah satu senior kembali meninggalkan Tsukuba. Saya sempat membuat janji dengan Bu Ira untuk ketemu di Indonesia. "Sebelum pulang ke Sumbawa, saya nginap dulu di rumahnya Pak Rektor di BSD. Kalo sempat kita nongkrong-nongkrong aja Bu di Teras kota," kata saya.

"Oh, bisa. Nanti saya coba luangkan waktu. Fahmi kasihtau aja kalo udah di Indonesia," kata Bu Ira.

Sore harinya, Mbak Ane meng-upload foto sesampainya di Indonesia. Alhamdulillah, sampai ketemu lagi ya :)

Mbak Ane dan Bu Ira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar