Dear Dreamers!
Oke, hari ini kehidupan terus
berlanjut (kalo gak berlanjut kiamat
dong, hohoho). Tapi ada yang sedikit berbeda dengan hari ini. Jika biasanya
saya berangkat dari Tebet menggunakan busway, maka hari ini saya berangkat dari
Menteng menuju ke RS Dharmais di Slipi. Sayangnya, koridor stasiun Pasar Rumput
(halte yg akan saya naiki hari ini) dengan halte RS Harapan Kita (halte dekat
Dharmais) ternyata berbeda, jadi saya harus transit di beberapa stasiun. And
it’s my first time!
Pagi-pagi pukul 06.30 saya
meninggalkan Wisma NTB menuju halte Pasar Rumput, jalan kaki sekitar 10 menit.
Tidak lama menunggu di halte, busway-nya langsung datang (pagi ini saya bayar
Rp2.000 aja soalnya masih di bawah pukul 07.00, hehehe). Sepanjang perjalanan
saya harus fokus mengamati rute busway agar tidak salah turun halte. Dua
stasiun setelah Pasar Rumput—stasiun Dukuh Atas—saya turun untuk transit ke
Dukuh Atas 2. Dari sini saya berjalan lagi 3 stasiun dan berhenti di stasiun
Bendungan Hilir atau nama kerennya Benhil. Dari situ saya transit menuju
stasium Semanggi, dan berjalanlah saya hingga stasiun RS Harapan Kita. Yeay!!!
Apa
istimewanya rute ini? Istimewanya adalah, waktu tempuh saya hanya 30 menit,
yang biasanya dari Tebet minimal 45 menit. Tapi yang lebih spesial lagi adalah
jarak tempuh yang harus saya lalui saat transit antar stasiun. Yup, saya harus
jalan kaki lewat jembatan khusus transit, dan jaraknya kalo digabung antara
Dukuh Atas-Dukuh Atas 1 dan Benhil-Semanggi bisa nyampe 1 km! Waduuh, lumayan
bikin kaki pegal ternyata.
|
Transit Semanggi |
|
Rame banget! |
|
Koridor transfer halte |
|
Balai Sarbini |
|
Suasana halte |
Anyway, saya tiba di Dharmais
sekitar pukul 07.40. Saya pun memutuskan untuk berjalan ke areal belakang rumah
sakit untuk mencari peralatan pertukangan untuk merakit mesin PCR. Katanya Pak
Kasman—staf ruang cuci dan sterilisasi alat—sih nggak jauh. Beuuhh... pas jalan
ternyata jauuuhh!!! Saya jadi agak ragu dengan definisi ‘dekat’ dan ‘jauh’
versi orang Jakarta, hahaha. Itu pun saya udah hampir putus asa karena udah 15
menit jalan kaki kok nggak ketemu-ketemu. Akhirnya, saat harapan tinggal
setitik—dramatis banget, haha—saya menemukan sebuah toko kecil di sebelah kiri
jalan yang di depannya tergantung tang, obeng, dsb. Alhamdulillah! *jadi pengen
nangis :’D
Maka saya pun bergegas membeli
alat-alat yang saya perlukan, seperti tang, obeng, kunci L, dll. Setelah itu
saya kembali ke Dharmais dan melanjutkan praktek seperti biasa. Hari ini hanya
ada satu sampel darah, jadi pulangnya agak pagi, sekitar pukul 15.00.
|
Halte Pasar Rumput |
|
Baru pulang |
Saya bergegas
kembali ke Wisma NTB dan latihan untuk persiapan presentasi besok di Kedubes
Amerika Serikat. Malamnya kami berkesempatan mengunjungi @america, pusat
kebudayaan Amerika di lantai 3 Pacific Place Mall. Huaaaahh,,, terharu banget
rasanya bisa balik ke sini lagi! Mengingatkan saya jaman ikut AMINEF Words
Competition dulu :’)
Well, aroma
yang saya rasakan masih sama dengan yang saya rasakan saat dulu ke sini—tahun
2011. Backstage yang keren, panggung yang minimalis, tribun penonton yang
hijau, dan pernak-pernik lucu khas @america. Kami diajak nonton film Jumanji,
lalu kemudian menjajal area panggung dan menjelajahi seluruh bagian @america.
Setelah itu kami pulang dan makan malam dengan nasi goreng di depan wisma.
|
Yeay! Back to @america!!! :D |
|
Bareng Mbak Sausan |
|
Sama Ilham |
Well, besok
akan menjadi momen besar yang paling kami tunggu. Ikuti kelanjutannya ya!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar