Link

Senin, 25 Agustus 2014

Perjalanan Panjang

Dear Dreamers!

Oke, hari ini kehidupan terus berlanjut  (kalo gak berlanjut kiamat dong, hohoho). Tapi ada yang sedikit berbeda dengan hari ini. Jika biasanya saya berangkat dari Tebet menggunakan busway, maka hari ini saya berangkat dari Menteng menuju ke RS Dharmais di Slipi. Sayangnya, koridor stasiun Pasar Rumput (halte yg akan saya naiki hari ini) dengan halte RS Harapan Kita (halte dekat Dharmais) ternyata berbeda, jadi saya harus transit di beberapa stasiun. And it’s my first time!

Pagi-pagi pukul 06.30 saya meninggalkan Wisma NTB menuju halte Pasar Rumput, jalan kaki sekitar 10 menit. Tidak lama menunggu di halte, busway-nya langsung datang (pagi ini saya bayar Rp2.000 aja soalnya masih di bawah pukul 07.00, hehehe). Sepanjang perjalanan saya harus fokus mengamati rute busway agar tidak salah turun halte. Dua stasiun setelah Pasar Rumput—stasiun Dukuh Atas—saya turun untuk transit ke Dukuh Atas 2. Dari sini saya berjalan lagi 3 stasiun dan berhenti di stasiun Bendungan Hilir atau nama kerennya Benhil. Dari situ saya transit menuju stasium Semanggi, dan berjalanlah saya hingga stasiun RS Harapan Kita. Yeay!!! 

Apa istimewanya rute ini? Istimewanya adalah, waktu tempuh saya hanya 30 menit, yang biasanya dari Tebet minimal 45 menit. Tapi yang lebih spesial lagi adalah jarak tempuh yang harus saya lalui saat transit antar stasiun. Yup, saya harus jalan kaki lewat jembatan khusus transit, dan jaraknya kalo digabung antara Dukuh Atas-Dukuh Atas 1 dan Benhil-Semanggi bisa nyampe 1 km! Waduuh, lumayan bikin kaki pegal ternyata.

Transit Semanggi

Rame banget!

Koridor transfer halte
Balai Sarbini
Suasana halte
Anyway, saya tiba di Dharmais sekitar pukul 07.40. Saya pun memutuskan untuk berjalan ke areal belakang rumah sakit untuk mencari peralatan pertukangan untuk merakit mesin PCR. Katanya Pak Kasman—staf ruang cuci dan sterilisasi alat—sih nggak jauh. Beuuhh... pas jalan ternyata jauuuhh!!! Saya jadi agak ragu dengan definisi ‘dekat’ dan ‘jauh’ versi orang Jakarta, hahaha. Itu pun saya udah hampir putus asa karena udah 15 menit jalan kaki kok nggak ketemu-ketemu. Akhirnya, saat harapan tinggal setitik—dramatis banget, haha—saya menemukan sebuah toko kecil di sebelah kiri jalan yang di depannya tergantung tang, obeng, dsb. Alhamdulillah! *jadi pengen nangis :’D

Maka saya pun bergegas membeli alat-alat yang saya perlukan, seperti tang, obeng, kunci L, dll. Setelah itu saya kembali ke Dharmais dan melanjutkan praktek seperti biasa. Hari ini hanya ada satu sampel darah, jadi pulangnya agak pagi, sekitar pukul 15.00.




Halte Pasar Rumput
Baru pulang


Saya bergegas kembali ke Wisma NTB dan latihan untuk persiapan presentasi besok di Kedubes Amerika Serikat. Malamnya kami berkesempatan mengunjungi @america, pusat kebudayaan Amerika di lantai 3 Pacific Place Mall. Huaaaahh,,, terharu banget rasanya bisa balik ke sini lagi! Mengingatkan saya jaman ikut AMINEF Words Competition dulu :’)

Well, aroma yang saya rasakan masih sama dengan yang saya rasakan saat dulu ke sini—tahun 2011. Backstage yang keren, panggung yang minimalis, tribun penonton yang hijau, dan pernak-pernik lucu khas @america. Kami diajak nonton film Jumanji, lalu kemudian menjajal area panggung dan menjelajahi seluruh bagian @america. Setelah itu kami pulang dan makan malam dengan nasi goreng di depan wisma.

Yeay! Back to @america!!! :D

Bareng Mbak Sausan

Sama Ilham

Well, besok akan menjadi momen besar yang paling kami tunggu. Ikuti kelanjutannya ya!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar