Link

Kamis, 21 Agustus 2014

Day 3: Improve the Skills

Dear Dreamers!

Hari ini kesibukan saya hampir sama dengan kemarin. Jadi hari ini saya dan Bu Febri harus mencari sampel darah untuk diuji sebagai bahan riset. Namun sayangnya, sampai pukul 11.00 kami belum juga mendapatkan sampel darah. Ternyata, ada sedikit miskomunikasi dengan calon pasien yang akan diambil sampel darahnya. Akhirnya, Kak Rizky jadi korban pengambilan sampel hari ini, hohoho. Masalahnya ternyata belum berhenti sampai di situ. Pembuluh darahnya Kak Rizky ukurannya agak kecil, sehingga tidak cukup untuk mengambil sampel sebanyak 15 ml. Bu Febri dan Pak Didin sudah mencoba mengambil sampel darah Kak Rizky, namun belum berhasil, baik lengan kiri maupun kanan (syukurlah saya tidak bernasib serupa, hohoho). 

Kami pun menunggu Bu Dewi tiba, karena beliau yang lebih ahli dalam urusan ini. Saat menunggu itulah, Kak Safar (mahasiswa UI yang sedang PKL di Dharmais) bersama rombongannya memasuki Lab Biologi Molekuler. Tanpa pikir panjang, Pak Didin langsung memanggil Kak Safar dan ‘mengeksekusi’ lengannya. Saya hanya terbengong melihat Kak Safar yang kebingungan sambil meringis saat darahnya diambil, sementara teman-temannya tertawa kecil di sekelilingnya. Setelah Kak Safar selesai, Bu Dewi muncul di Lab. Nah, giliran Kak Rizky yang dieksekusi, hahaha. Setelah melalui perjuangan yang tidak mudah, akhirnya kami memiliki sampel darah Kak Rizky, yeeeee!!! (yang bersangkutan agak meringis juga ternyata karena lengannya ditusuk jarum suntik berkali-kali, hiii).

Setelah itu, saya dan Bu Febri melanjutkan praktik seperti hari sebelumnya. Saya kembali berhadapan dengan mikroskop, huuffftttt!!! Namun kali ini, saya tidak mau menyerah begitu saja. Meskipun harus bersusah payah menentukan titik fokus mata saya, namun akhirnya saya berhasil menghitung sel dalam sampel sesuai instruksi Bu Febri. Alhamdulillah :’)

Hari ini, Bu Febri juga memberi saya gambaran mengenai project riset yang sedang beliau kerjakan. Saya mencoba mencerna penjelasan beliau, meskipun masih agak sulit untuk memahami alurnya, tapi at least saya punya gambaran riset ini tujuan akhirnya seperti apa.

Selain itu, ada etika dasar lainnya yang diajarkan Bu Febri. Saat bekerja di lab, kita sebaiknya menghindari memegang benda-benda yang diakses umum menggunakan sarung tangan, misalnya gagang pintu. Hal ini berkaitan juga dengan menjaga kondisi peralatan dan ruangan yang kita gunakan agar tetap steril, karena kita bekerja dengan mikroorganisme jadi sangat rentan terhadap kontaminasi.

Oke deh Dreamers, sekian dulu ya untuk hari ini. Sampai jumpa besok :)
Picts: Jalan menuju kosan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar