Oke, nggak usah lama-lama lagi, ayo kita lanjutkan perjalanan kita. Let's go!
5 Mei 2014: Materi, materi,
materi.
Hari ini, kegiatan Engagement
Program dimulai. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Nina Nurlina Pramono,
direktur Pertamina Foundation. Dalam sambutannya, beliau mengharapkan agar para
pengurus SOBI yang hadir di sini bisa menjadi duta Pertamina di masyarakat,
mengenalkan Pertamina dengan segala kontribusinya bagi pembangunan Indonesia. Beliau
juga mengharapkan anggota Sobat Bumi dapat menjadi warga dunia yang peduli
lingkungan.
Materi pertama yang kami terima
yaitu tentang 'Materi Hulu' yang disampaikan oleh Bapak Arsil S. Yan. Materi Hulu
berkaitan dengan Oil & Gas, CBM (Coal Bed Methane), Geothermal, Lapangan Migas, dan
sejenisnya. Beliau memaparkan sejarah ditemukannya minyak di Indonesia dan
pengolahannya sejak zaman kerajaan hingga masa awal kemerdekaan Indonesia,
hingga akhirnya pada tahun 1968, pada masa pemerintahan presiden Soeharto,
lahirlah PN Pertamina sebagai perusahaan pengolahan minyak nasional. Aktivitas di
hulu perusahaan meliputi eksplorasi (menemukan sumber minyak) dan eksploitasi
(produksi minyak).
Dalam materi ini, Pak Arsil
menekankan bahwa saat ini cadangan minyak Indonesia tinggal sedikit, sehingga
berbagai upaya dilakukan Pertamina guna memenuhi kebutuhan energi di Indonesia,
seperti mengimpor minyak mentah dari Negara lain (Libya, Sudan, Qatar,
Malaysia, Vietnam, dan Australia), juga mengembangkan sumber energi selain
minyak bumi. Sumber energi alternatif yang sedang dikembangkan Pertamina saat
ini yaitu Geothermal dan Gas.
Materi selanjutnya yaitu 'Sosmed
Trooper' dari Ibu Dewi Sri Utami. Intinya, melalui social media, Pertamina
berupaya memberikan citra positif di masyarakat dengan melakukan berbagai
kegiatan seperti sharing, workshop, seminar, dan anugerah jurnalis. Berbagai jenis
social media coba dikembangkan oleh Pertamina, seperti Facebook (PT PertaminaPersero) dan Twitter (@ptpertamina). Sosmed Trooper dikembangkan untuk
meminimalisir bertita-berita negatif terkait perusahaan dan menyebarkan
berita-berita positif.
Setelah itu ada materi 'Proses
Bisnis Direktorat Pengolahan' yang disampaikan oleh Bapak Syawaluddi Awan. Direktorat
ini berperan dalam :
- Meningkatkan nilai tambah Perusahaan melalui pengolahan minyak mentah menjadi produk-produk yang bernilai lebih tinggi.
- Menyediakan dan mengamankan cadangan energi (minyak) nasional.
- Memelihara dan mengembangkan sumber daya manusia.
Adapun lingkup kegiatannya
meliputi :
- Perencanaan penyediaan crude,pengolahan crude, dan penanganan produk.
- Penimbunan minyak mentah.
- Pengolahan minyak di kilang.
- Pencadangan (penimbunan) produk minyak.
- Pemenuhan hukum ketenagakerjaan.
- Pemeliharaan dan pengembangan fasilitas kilang.
- Pemeliharaan dan pengembangan sumber daya manusia.
Beberapa bagian dari materi ini saya tidak
begitu paham karena cukup banyak hal-hal teknis yang disampaikan, misalnya
tentang kilang (Refinery Unit), jenis bahan baku, proses di kilang, pengolahan
hasil produksi, dan lainnya. Intinya, proses pengolahan minyak dari mentah sampai menjadi produk terjadi di direktorat ini. Untuk kilang sendiri, Pertamina memiliki 7 Unit Pengolahan (Refinery Unit), yakni RU I Pangkalan Brandan (Sumatera Utara, sudah nonaktif), RU II Dumai (Riau), RU III Plaju (Sumatera Selatan), RU IV Cilacap (Jawa Tengah), RU V Balikpapan (Kalimantan Selatan), RU VI Balongan (Jawa Barat), dan RU VII Kasim (Papua).
Oke, masih kuat ya semuanya??? Mari
kita lanjutkan materinya!
Selanjutnya ada materi 'Sekilas
Bisnis Pemasaran dan Niaga' dari Bapak Hadi Purnomo. Intinya menjelaskan
berbagai produk migas yang diproduksi oleh Pertamina, kemudian proses
distribusi hingga sampai ke costumer.
Secara garis besar, produk migas yang diproduksi dibagi menjadi 3. Pertama adalah
Cluster Fuel, dengan produk berupa Premium, Pertamax, Kerosin, Solar, dan
Biosolar. Kedua adalah Cluster Non Fuel, dengan produk berupa LPG, Produk Gas,
Lubricants, dan Petrochemical. Ketiga adalah Cluster Shipping, dengan produk
berupa angkutan laut internal costumer, angkutan laut eksternal costumer, serta
marine services.
Materi penutup hari ini yaitu
'Strategi Bisnis dan Infrastruktur Gas' oleh Ibu Isabella. Dari semua pemaparan
materi, saya paling suka dengan pemaparan Ibu Isabella—meskipun semua pemateri
memaparkan materi mereka dengan menarik dan menyenangkan—mungkin karena beliau pembawaannya
lebih santai dan masih muda. Direktorat Gas merupakan direktorat termuda di
Pertamina. Seperti namanya, direktorat ini berperan dalam mengolah sumber
energi gas yang ada di Indonesia, dengan target memastikan ketersediaan energi
mix (energi dari berbagai sumber) untuk mengurangi ketergantungan terhadap
minyak bumi dengan cara memaksimalkan cadangan gas serta mengembangkan sumber
energi alternatif.
Menjelang pemaparan Ibu Isabella usai, rombongan dari Makassar tiba dan memasuki aula. Peserta Engagement Program sudah lengkap!
Menjelang pemaparan Ibu Isabella usai, rombongan dari Makassar tiba dan memasuki aula. Peserta Engagement Program sudah lengkap!
Dari semua pemaparan materi, saya
menemukan satu benang merah, yakni komitmen Pertamina dan seluruh divisinya
untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Tahun 2025, Pertamina
menargetkan untuk menjadi Top 100 Fortune Company. Saat ini, Pertamina ada di
posisi 122 dunia. Berbagai upaya dan strategi disiapkan oleh Pertamina untuk
mewujudkan visi tersebut. Sebagai penerima beasiswa Pertamina, saya tentu
merasa bangga dengan komitmen Pertamina dalam menyediakan sumber energi bagi
seluruh elemen masyarakat Indonesia. Meskipun saat ini masih banyak hal yang
harus diperbaiki, namun saya yakin ke depannya Pertamina dapat menjadi
perusahaan berkelas dunia yang mampu menyediakan cukup energi bagi Indonesia,
bahkan dunia. Sebagai scholars, saya mengimbau kepada kita semua untuk selalu
mendukung langkah yang dilakukan Pertamina dalam meningkatkan kapasitasnya,
serta tentu saja dukungan pemerintah sebagai pengambil kebijakan agar
target-target yang telah dicanangkan dapat terlaksana dengan baik.
Usai pemaparan materi (sekitar
pukul 17.30), kami kembali ke kamar masing-masing untuk melepas lelah. Akhirnya saya punya teman sekamar juga, hehehe. Teman sekamar saya Kak Fahmi Alfian, Gubernur Region Kalimantan-Sulawesi dari Makassar. Saat check in kemarin, saya sempat protes sambil bercanda 'Wah, emangnya harus disatuin ya kamarnya... Mentang-mentang kembar nama.' Saya pun sempat nanyain, 'Boleh nggak saya manggilnya Kak Alfian aja?' dan yang empunya nama cuma mengiyakan, hehehe *risih manggil nama sendiri. Konsekuensinya sama, Kak Alfian manggil nama belakang saya juga.
Malam harinya, kami menikmati santap malam sambil ramah tamah dengan Ibu Nina. Acara dilanjutkan dengan rapat pengurus sesuai dengan posisi masing-masing (Gubernur, Koordinator, PSDM, Humkominfo). Saya pun bergabung dengan rekan-rekan PSDM membahas program kerja kami serta rencana kegiatan Gathering 4.
Malam harinya, kami menikmati santap malam sambil ramah tamah dengan Ibu Nina. Acara dilanjutkan dengan rapat pengurus sesuai dengan posisi masing-masing (Gubernur, Koordinator, PSDM, Humkominfo). Saya pun bergabung dengan rekan-rekan PSDM membahas program kerja kami serta rencana kegiatan Gathering 4.
Oke Dreamers, cerita yang
sangaaat panjang untuk hari ini. Penasaran dengan kelanjutannya? Ikuti postingan
saya berikutnya yaaa…!
Foto:
Sambutan Ibu Nina |
Sambutan Pak Argo, perwakilan CSR Pertamina |
Pak Arsil memaparkan materi |
Ibu Dewi |
Pak Syawaluddi Awan |
Pak Hadi Purnomo memberikan materi |
Ibu Isabella |
Serius dengerin materi |
PSDM Sobi |
Pengurus Sobi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar