Link

Rabu, 28 Mei 2014

Paspor: Senjata Menuju Dunia Luar

Dear Dreamers!
Halo semuanya, apa kabar? Kali ini saya mau berbagi cerita aja seputar pengalaman saya membuat paspor.

Yup, seperti judul tulisan kali ini, paspor bisa dikatakan 'senjata' pertama yang perlu kita siapkan untuk bepergian ke luar negeri. Kali ini saya membuat paspor untuk persiapan magang riset. Sebenarnya, sejak tahun lalu, saya dan teman-teman FTB telah merencanakan membuat paspor untuk mengikuti kompetisi iGEM (International Genetically Engineered Machine, sebuah kompetisi biologi sintetik internasional yang berpusat di Masachussets Institute of Technology, Amerika Serikat), namun urung terlaksana karena beberapa kendala.


Pembuatan paspor tidaklah sulit. Pertama, kita perlu menyiapkan beberapa dokumen, yaitu akte kelahiran, kartu keluarga, dan KTP. Dokumen tersebut disiapkan yang asli dan fotokopi. Selanjutnya, siapkan biaya pembuatan paspor sebesar Rp260.000 serta materai Rp6.000. Sampai tahap ini, kita telah siap membuat paspor.

Tahap selanjutnya yakni mengajukan permohonan pembuatan paspor. Pengajuan dapat dilakukan secara online melalui website resmi Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia (http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp). Adapun tutorial pengajuan online dapat dilihat di sini. Selain itu, Dreamers dapat juga datang langsung ke kantor imigrasi di kota Dreamers. Tapi, saya sarankan untuk melakukan pengajuan secara online, karena lebih hemat waktu, serta bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, yang penting terhubung ke internet, hehehe...

Selanjutnya, setelah pengajuan permohonan selesai, akan ada email berisi bukti pengajuan dan diminta membayar biaya permohonan pengajuan paspor ke bank BNI. Setelah membayar, kita sudah bisa datang ke kantor imigrasi sesuai jadwal yang kita tentukan sebelumnya. Saat tiba di kantor imigrasi, ada dokumen permohonan pengajuan yang harus diisi serta surat pernyataan yang menjamin keaslian data yang kita isi dan dibubuhi materai. Setelah itu, kita menyerahkan dokumen tersebut disertai akte kelahiran, kartu keluarga, dan KTP (asli serta fotokopi). Dokumen-dokumen tersebut akan dimasukkan ke map khusus dan disatukan dengan dokumen pemohon yang lain. Setelah itu, kita tinggal menunggu giliran wawancara dan foto. Nah, bagian inilah yang paling memakan waktu, karena jumlah pemohon bisa jadi tidak sedikit (baca tulisan saya yang ini). Setelah dapat giliran, kita akan berpose sejenak (nggak boleh narsis, hahaha) untuk foto paspor serta sedikit wawancara. Isi wawancaranya sih tidak rumit, seperti nama, TTL, nama orangtua, negara tujuan, dan tujuan pergi ke negara tersebut. Setelah selesai, kita akan menerima bukti pengajuan paspor disertai tanggal pengambilan paspor, yakni 4 hari kerja setelah tanggal pengajuan. Dokumen asli kita juga dikembalikan seusai wawancara dilakukan.

Empat hari kemudian, kita sudah bisa mengambil paspor yang kita ajukan. Bukti pengajuan diserahkan ke petugas, lalu petugas akan meyerahkan paspor setelah menandatangani tanda terima. Setelah itu kita akan diminta memfotokopi halaman pertama dan halaman terakhir paspor sebagai arsip untuk kantor imigrasi. Tadaaa...!!! Paspor siap disajikan! Eh, salah! Paspor siap digunakan! :D

Oke Dreamers, itulah tutorial singkat saya untuk pembuatan paspor. Semoga bermanfaat :)

Salah satu tampilan pengajuan paspor online
Kantor Imigrasi Sumbawa Besar
My first pasport :')
Habis ngambil paspor

2 komentar:

  1. Good Info Gan...

    Katanya di Kantor Imigrasi Sumbawa banyak Calo Berkeliaran ya?

    Thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halooo
      Masya Allah maaf banget ya 3 tahun kemudian baru dibalas T_T
      Yaaah begitulah, soalnya di Sumbawa banyak yang daftar jadi TKI/TKW, jadi calo-calo ini yang bantu mereka ngurusin berkas.

      Terima kasih ya sudah berkunjung :)

      Hapus