Link

Jumat, 04 April 2014

I Just Want to Try

Dear Dreamers,

Seminggu ini adalah seminggu yang sangat melelahkan. Mungkin hanya perasaan saya atau memang mood saya yang sedang tidak baik. Rasanya saya bisa meledak kapan saja, hahaha :D

Sepulang kuliah, saya membuka sebuah buku dan menemukan kata bijak berikut :
“Kalau kalian mencari segala hal yang aman dalam hidup ini, itu sama saja kalian telah memutuskan untuk tidak berkembang”-Shirley Hufstedler.

Saya terdiam sejenak. Sejujurnya jika mengikuti kehendak diri saya yang ‘egois’, saya sangat mendambakan kehidupan yang ‘aman’. Tidak ada bahaya, tidak ada kegagalan, tidak ada yang namanya kurang tidur, sakit punggung karena banyak bekerja, bebas menonton tayangan tv kesukaan setiap waktu, dan bebagai imajinasi lainnya tentang hidup yang ‘aman’.

Tapi apa yang terjadi dalam hidup saya??? Gagal berkali-kali, kurang tidur, pulang ke rumah sekedar untuk makan, mandi, dan istirahat. Hari-hari saya dipenuhi setumpuk tugas dan deadline dari berbagai sudut dan arah (numpang curhat, hehehe).

Kadang-kadang saya sampai pusing juga sih, bingung dengan ritme kehidupan saya yang jauh dari kata normal. Seringkali saya bertanya pada diri sendiri, “Ngapain sih elu susah-susah kayak gini???”. Pada kenyataannya kehidupan saya jauh dari kata ‘aman’.

Tapi sebuah pertanyaan pun muncul dari sisi hati saya yang lain, “Kalaupun ini sulit, berat, trus ngapain dilanjutin??”

Saya kembali tertegun. Bukankah segala kesulitan itu yang membuat hidup kita semakin ‘hidup’? bukankah kegagalan akan membuat kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama? Bukankah kesibukan membuat kita semakin menghargai waktu? Bukankah kerja keras akan membuat kita menjadi sosok yang tangguh?

Shirley Hufstedler

Terkadang kita terlalu sibuk mengeluh dengan beratnya masalah yang kita hadapi, atau banyaknya tuntutan yang diberikan pada kita (terutama saya). Tetapi seperti kata Shirley Hufstaedler di atas, bahwa ketika memilih untuk hidup ‘aman’, maka kita tidak akan berkembang. Kenapa? Karena tidak ada lagi tantangan yang harus kita selesaikan dalam hidup, maka kapasitas kita akan segitu-segitu saja. Namun ketika kita dijejali dengan berbagai kesibukan, mendapat bermacam tuntutan dan ekspektasi, sebenarnya secara tidak langsung kita sedang mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih ‘kaya’.

Capek? Tentu. Itu sudah menjadi harga yang tidak bisa ditawar. Namun saya hanya ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan tangguh untuk menghadapi masa depan yang tentu sangat ‘kejam’ pada orang-orang yang tidak siap tempur. Karena itulah, ketika suatu tantangan tiba di hadapan kita, maka yang perlu kita siapkan hanyalah ‘berani untuk mencoba’ menyelesaikan tantangan tersebut semaksimal yang kita bisa.

Termasuk ketika mengikuti seleksi untuk magang ke Jepang. Mengikuti seleksi yang ketat ditambah dengan padatnya aktivitas perkuliahan bukanlah hal yang mudah untuk saya. Namun, dengan berani mencoba, setidaknya saya jadi tau di mana batas kemampuan saya saat ini dan bagaimana meningkatkannya agar saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari diri saya sebelumnya.

Saya hanya ingin mencoba setiap tantangan yang saya hadapi. Meskipun saya tahu tidak ada tantangan yang mudah untuk dihadapi, saya yakin bahwa tidak ada tantangan yang bisa menghentikan langkah saya, selama saya mau belajar dan tidak menyerah.
Just try to face the challenges, then you will be stronger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar