Link

Senin, 31 Maret 2014

Email Pak Arief

Dear Dreamers,
Semoga kalian sudah membaca postingan saya yang pertama. Postingan kedua ini masih ada kaitannya dengan postingan saya sebelumnya.                

Sehari setelah pengumuman menggembirakan itu, dua buah email muncul di inbox saya, dari Pak Arief. Email pertama tentang rincian biaya yang harus dipersiapkan untuk keberangkatan ke Jepang. Sedangkan email kedua tentang publikasi yang perlu saya lakukan selama mempersiapkan diri menuju ke sana (untuk itulah blog ini dimuat J ) agar dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.


Mungkin kalau untuk menjadi ‘inspirasi’ saya masih harus banyak-banyak mencari pengalaman hidup kali ya, hehehe. Saya merasa masih harus banyak belajar juga dari orang lain, dari lingkungan di sekitar saya. Namun saya berharap kehadiran blog ini bisa menjadi mediator bagi saya untuk membagi semangat dan energi positif kepada orang lain, setidaknya dari apa yang telah saya alami dapat menjadi pembelajaran bagi orang lain.

Anyway, ada sepenggal paragraf yang bikin saya merinding dari email Pak Arief.

Oh ya NIMS, National Institute of Materials Science adalah lembaga riset Pemerintah Jepang dengan penghasilan terbesar di Jepang, jadi ini lembaga yg sangat elit mendukung industri Jepang. Seperti MIT nya Jepang, atau Fraunhofer kalau Jerman, di Jepang. Mereka dapat uang dari paten-paten yg dipakai industri Jepang, terbesar adalah bahan material untuk pesawat terbang. Orang luar tidak bisa kerja di sana kecuali dengan program magang resmi seperti ini. Semoga tambah semangat.”

NIMS



Jadi, ini adalah kesempatan emas yang tidak bisa disia-siakan. Kalau bahasanya Indonesian Idol : It is a Golden Ticket!!!. Tidak semua orang bisa dapat Golden Ticket, maka saya harus menggunakannya dengan sebaik-baiknya.

How do I feel? Rasanya seperti mendapat durian runtuh (meskipun saya tidak pernah berharap mendapat durian runtuh dalam arti sebenarnya). Sangat senang, tapi sekaligus khawatir. Khawatir kalau nanti saya tidak bisa menjalankan tugas ini dengan baik, maka pengajuan aplikasi bagi mahasiswa FTB untuk tahun-tahun mendatang akan lebih sulit. Dengan kata lain, the future of the faculty depends on me.

Namun demikian, saya tetap optimis dapat memberikan hasil yang maksimal nantinya. Sebuah pelajaran berharga saya dapatkan dari seseorang yang berujar : orang yang sukses adalah orang yang selalu siap dengan setiap kesempatan yang ada. Jadi tidak ada pilihan lain selain selalu siap dan percaya pada kemampuan sendiri. Inilah yang harus selalu kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar