Link

Senin, 10 November 2014

SUJUD SYUKUR DI LANGIT OBAMA (12)

Dear Dreamers!

Well, hari ini saya akan memposting episode terakhir rangkaian perjalanan kami dalam mengikuti kompetisi iGEM 2014. Semoga Dreamers ikut merasakan keseruan yang telah kami alami dalam 11 episode sebelumnya (Hiks, sedih rasanya harus mengakhiri postingan ber-episode ini).

Dan inilah episode ke-12 a.k.a episode terakhir persembahan dari saya...

6 November 2014: Indonesia, We are Back!

Pukul 05.21, pesawat mendarat mulus di Hong Kong International Airport. Kami transit selama 4 jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta pukul 09.30. Sayangnya, Indah tidak akan bergabung bersama kami. Ia akan pulang dengan pesawat pukul 15.40, karena tanggal booking tiketnya berbeda.

“Penumpang yang terhormat, selamat datang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta...” suara renyah pramugari menyadarkan saya dari lamunan. Alhamdulillah, kami telah tiba di Indonesia pukul 13.20. Setelah mengambil bagasi, kami keluar bandara menunggu jemputan. Tak lama kemudian, Bu Aryana dan suami beliau datang menjemput kami, lalu mengantar kami menuju rumah Pak Zul di BSD, Tangerang.

Santai di atas pesawat

Transit di Hong Kong
Yeay! Sampai di Indonesia :D


Rombongan tiba di bandara Soekarno-Hatta
Pak Zul menyambut kami dengan hangat. Beliau sangat bangga dengan hasil yang kami capai. “Tahun depan harus ikut lagi. Ini kesempatan yang sangat bagus untuk kalian,” ujar beliau.

Waktu yang ada kami gunakan untuk beristirahat, memulihkan tenaga usai melakukan perjalanan panjang dari Amerika. Malamnya, kami berburu oleh-oleh lagi di ITC BSD.

07 November 2014: Bertemu Menteri Ristek dan Dikti

Agenda utama kami hari ini yaitu bertemu Bapak Prof. Dr. M. Nasir, Menteri Ristek dan Dikti yang baru saja dilantik. Kami menjadi mahasiswa pertama yang mengunjungi beliau.

Sebelum tiba di Kementerian, kami ditraktir Pak Zul di sebuah warung sate di daerah Senayan. Sepanjang perjalanan menuju Kementerian, saya tak kuasa menahan kantuk yang menjajah kedua mata saya. Mungkin ini efek jet lag yang kami alami karena perbedaan waktu antara Amerika dan Indonesia.

Pukul 16.00, kami diterima dengan hangat oleh Pak Nasir. Dalam sambutannya, beliau merasa gembira dengan prestasi yang kami raih.

“Ini awal yang baik untuk kalian. Tapi, jangan berhenti sampai di sini. Hasil penelitian ini harus bisa sampai menjadi satu produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Kalau sudah berhasil sampai tahap ini, berarti penelitiannya telah berhasil,” kata Pak Nasir memberi kami nasehat. Usai ramah tamah, kami berfoto sejenak lalu meninggalkan Kementerian.

Lagi nungguin Pak Menteri
Pak Menteri melihat piala Chairma's Award
Foto bersama Menristek Dikti
Malam harinya, kami mendapat undangan syukuran dari Eyang—ibu mertua Pak Zul—yang hari ini genap berusia 70 tahun, dirangkaikan syukuran keberhasilan tim Sumbawagen. Acara makan-makan selalu menjadi momen membahagiakan bagi para mahasiswa, termasuk saya.


Foto bersama syukuran Eyang
Eyang memberi kami banyak nasehat untuk kebaikan kami ke depannya. “Hidup itu dijalani dengan bersyukur, biarkan dia mengalir. Apapun yang kita kerjakan, selalu niatkan sebagai ibadah kepada Allah. Insya Allah semua urusan kita lancar, sukses...”

08 November 2014: Sumbawa, Kami Pulang...

Berakhir sudah petualangan kami dalam mengikuti kompetisi iGEM 2014. Pukul 08.00, kami diantar Pak Agus, Bang Anto, dan Bang Iyan ke bandara Soekarno-Hatta, usai berpamitan dengan Pak Zul dan Bu Niken. Sebelum lepas landas pukul 10.40, Sebuah permasalahan yang sudah saya antisipasi terjadi akhirnya datang: kelebihan muatan bagasi. Alhamdulillah, bagasi saya tidak berlebih, namun naas bagi sebagian besar teman-teman saya yang harus menambah biaya ekstra.

Pukul 13.30, kami mendarat di Bandara Internasional Lombok. Tak banyak hal yang saya lakukan di bandara, melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar, membaca novel baru yang saya beli di Gramedia, serta menyelesaikan beberapa lembar catatan harian.

Pukul 17.10, pesawat ATR Wings Air membawa kami terbang menuju Sumbawa. Ini pertama kalinya saya pulang ke Sumbawa menggunakan pesawat. Rasanya cukup nyaman, meskipun goyangnya lebih terasa dibanding pesawat sekelas Boeing.

Pesawat kami tiba di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin IV pukul 18.10. Luapan kegembiraan saya rasakan tatkala bertemu kedua orangtua, keluarga, serta dosen, sahabat, dan adik-adik kelas saya yang datang menyambut kami. Bandara kecil ini tumpah ruah oleh luapan kegembiraan dan rasa syukur.

Foto sebelum meninggalkan BSD
Adik-adik tingkat
Makasih... :)
Ngebongkar barang di bandara


EPILOG

Inilah akhir perjalanan kami. Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada kami semua, sehingga Alhamdulillah kami bisa mempersembahkan prestasi untuk daerah kami tercinta. Semua ini tidak akan bisa terjadi selain karena izin Allah Swt., serta perjuangan semua anggota tim Sumbawagen.

Terima kasih kepada Bapak Dr. Zulkieflimansyah, M.Ec dan UTS yang telah memberikan dukungan materi dan moril yang sangat besar kepada tim Sumbawagen. Terima kasih kepada orangtua kami yang telah rela melepas anak-anaknya meraih mimpi dan prestasi. Tak lupa advisor (Prof. Koji Sode) dan instruktur kami (Pak Arief, Bu Dwi, Pak Jul, Mbak Maya, Mbak Sausan) yang telah membimbing kami dengan penuh keikhlasan. Tanpa mereka kami tidak akan bisa mencapai semua ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh anggota Sumbawagen dan keluarga besar FTB UTS yang telah bahu membahu untuk meraih semua ini. Tak lupa kepada BLKM (Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat) Pulau Sumbawa yang telah memfasilitasi kami dalam project laboratorium, serta PT Alzyme dan Pemda Kabupaten Sumbawa atas dukungan serta bantuan yang diberikan.

Jauh di Amerika sana, ucapan terima kasih saya alamatkan kepada Pak Sukidi sekeluarga (Bu Uum, Nabila, Brian), Pak Ardian, Mas Putro, dan Pak Ahmad yang telah menerima kami dan mau direpotin selama satu minggu kami berkompetisi. Juga tentu saja ucapan terima kasih kepada iGEM Headquartes atas kompetisi yang luar biasa ini, serta teman-teman dari tim iGEM seluruh dunia atas persahabatan dan kenangan yang telah ditorehkan dalam kesempatan ini. Semoga kita bisa berjumpa lagi di kesempatan mendatang, aamiin.

Akhir kata, semoga tulisan sederhana ini bisa menggugah semangat teman-teman generasi muda Indonesia, khususnya Sumbawa, untuk lebih giat belajar dan berprestasi, mengharumkan nama bangsa dan negara, serta menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang tangguh dan disegani dunia. Ayo! Kita bisa!

“When you believe the power of dream, you will find the way to reach it...”
Sumbawa Besar, 10 November 2014
Fahmi Dwilaksono   


NB: Terima kasih untuk Dreamers yang udah setia membaca rangkaian kisah 'Sujud Syukur di Langit Obama' sebanyak 12 episode ini. Semoga ada pelajaran yang bisa diambil dari kisah saya kali ini. Nantikan kisah-kisah saya berikutnya di blog Sumbawa Dream ya! Terima kasih! :D    

Bonus: Sumbawagen masuk headline web iGEM!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar