Link

Minggu, 02 November 2014

SUJUD SYUKUR DI LANGIT OBAMA (9)

 Dear Dreamers!

Waah, penasaran banget ya sama kelanjutan kisah saya??? Yuk, ikut saya lagi!

Usai presentasi, kami hendak menuju ke ruang poster. Saat itulah, dari jendela kaca besar Hynes Convention Center, kami melihat salju tumpah ruah dari langit kota Boston.

“Aaa... salju!!! Ayo lihat salju!” saya memekik kegirangan. Segera saya berlari menuju lantai 1 diikuti teman-teman yang lain.

Hawa dingin langsung menerpa saat saya membuka pintu lobi. Angin bertiup cukup kencang. Rintik air dan salju saling berlomba menjejak tanah. Saya langsung berlari menghampiri mereka. Oh, sebentar! Sebelum benar-benar menyentuh salju, kami berfoto sejenak dengan latar belakang hujan salju ini. Setelah itu, saya berlari ke arah lampu merah dan berdiri di sana.
Brrr... sangat dingin! Telinga saya mulai mati rasa. Kedua tangan saya terasa kaku, dan tubuh saya terus menggigil kedinginan. Namun melihat salju menyentuh telapak tangan saya, rasanya benar-benar luar biasa. Akhirnya, setelah 19 tahun menjadi penghuni bumi, inilah kali pertama saya bersentuhan langsung dengan mahakarya Allah yang sangat luar biasa ini.

Hujan salju masih berlanjut. Rambut saya semakin putih diterjang salju. Saya berteriak kegirangan sambil mengambil beberapa gambar. Orang-orang yang melihat kami tampak berhenti sejenak, tersenyum, bahkan tertawa kecil, dan mengambil gambar kami. Hahaha, saya bisa bayangkan apa yang mereka sedang pikirkan, tapi saya tidak mau ambil pusing. It’s snow, guys! And this is not available in Indonesia. So, let me playing with them and singing together! :D


Brrr...saljunya!!!



Foto sama teman-teman Sumbawagen
Setelah hampir membeku bermain bersama salju, kami menuju Hall D untuk santap siang. Beuh... antrian telah mengular! Yah, bisa dibayangkan satu ruang makan untuk mengisi lebih dari 2500 perut yang kelaparan bukan perkara mudah.

Setelah mengambil makan siang, kami kembali ke kamar Pak Arief. Tenyata ada makanan yang dititipkan oleh Pak Sukidi untuk kami! Haaa... terima kasih banyak Pak!

Sambil makan siang, Pak Arief menjelaskan beberapa instruksi untuk kegiatan selanjutnya. Usai makan, kami kembali ke Hynes untuk mengikuti sesi presentasi terakhir. Sebenarnya saya sudah merencanakan untuk mengunjungi presentasi tim Heidelberg. Sayangnya, saya baru tiba di lantai dua pukul 14.30—waktu bagi tim Heidelberg mengakhiri presentasi. Karena bingung mau ke ruang mana, akhirnya saya berjalan-jalan di sekitar lantai 2, dan melangkah ke lantai 3. Saya pun masuk ke ruang 309, dan saat itu sedang ada presentasi dari tim Jilin, China. Saya mengikuti presentasi mereka hingga akhir. Tim Jilin menggunakan konsep ‘ask and answer’ untuk presentasi mereka. Jadi, seorang mahasiswa bertanya tentang project, kemudian seorang mahasiswi memberikan penjelasannya. Saat sesi tanya jawab, saya melihat beberapa kali mereka seperti berinteraksi dengan dua orang yang duduk di dekat mereka, layaknya seorang penerjemah.

Usai tim Jilin, presentasi dilanjutkan tim BIOSINT-Mexico. Project mereka tentang pemanfaatan Arabidopsis thaliana untuk mereduksi limbah merkuri. Presentasi mereka sebenarnya cukup atraktif, dengan menampilkan tokoh superhero yang menggambarkan project mereka. Namun sayangnya, efek animasi yang terlalu banyak membuat penyampaian materi mereka jadi agak tersendat.

Tim BIOSINT-Mexico
Pukul 15.30 sesi presentasi usai. Saya turun ke ruang poster di lantai 2. Bersama Fajri dan Rian, saya menjalankan misi ‘berburu souvenir’. Pertama, kami mengunjungi poster SJTU Software dari Tiongkok, yang mengangkat project ‘Easy BBK’ untuk mempermudah akses informasi BioBrick serta desain biosistem. Project yang sangat menarik. Mereka membuat tampilan database dengan warna dasar biru, dilengkapi sejumlah efek animasi dan menu yang mempermudah pengguna dalam mengakses informasi seputar BioBrick. Di akhir, kami berfoto bersama dan mendapatkan pin! Xie xie!

Kami lalu menuju ke stand Paris Bettencourt dengan project-nya ‘The smell of us’—project yang fokus untuk mengatasi masalah pada aroma tidak sedap di tubuh. Menurut saya, tim Paris Bettencourt adalah tim yang paling ekstrem secara tampilan—baik banner, Wiki maupun poster. Mereka menampilkan lukisan manusia dengan penutup tubuh yang sangat minim sebagai latar belakangnya. Tak heran, penampilan dari project ini yang paling kami hindari. Namun demikian, saya akui project mereka sangat luar biasa.

Foto bersama tim SJTU Software
Foto bersama tim Paris Bettencourt
Acara kemudian dilanjutkan dengan seminar FBI pukul 16.00 di Veterans Memorial Auditorium di lantai 2. Isi seminar ini seputar keamanan, keselamatan, serta lebih banyak seputar Jamboree.



Suasana seminar FBI

Pukul 17.30 acara seminar usai. Kami semua lalu beralih ke ruang poster. Hari ini adalah hari terakhir kompetisi—hari terakhir untuk presentasi project, poster, dan seminar. Saya telah mencatat poster mana saja yang harus saya kunjungi hari ini, antara lain MIT, BostonU—sekalian mengucapkan terima kasih atas bantuan mereka—Heidelberg, Imperial, NokoGen, ATOMS-Turkiye, dan lainnya. Sayangnya, bukannya mengunjungi poster tim lain, kami justru kebanjiran pengunjung! Alhasil, niat mengunjungi poster-poster tersebut harus menguap begitu saja.

Namun demikian, saya sangat antusias menyaksikan banyaknya peserta yang terus berdatangan mengunjungi poster kami, di antaranya tim dari ITB, NokoGen (Jepang), Aachen (Jerman), Macquarie (Australia), ITESM-CEM (Meksiko), Uppsala (Swedia), BNU-China, NCTU Formosa (Taiwan), Usyd (Australia), BIT (China), Gaston Day School, ATOMS Turkiye (Turki), NYMU (Taiwan), UCC Ireland (Irlandia), HokkaidoU (Jepang), dan banyak lagi. Tidak hanya peserta, kami juga mendapat kunjungan beberapa juri yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai project kami.






Dikunjungi juri




Foto bersama tim Gaston Day School





Dalam sesi poster ini, saya berkenalan dengan Stefan dan Florian dari tim Aachen, serta Carlos, Frederico, dan Aldo dari tim ITESM-CEM. Saya cukup banyak berinteraksi dengan mereka dan merasa cocok—tanpa mengesampingkan teman-teman peserta iGEM yang lainnya. Entah mengapa, saya merasa dekat dengan mereka walaupun baru sekali bertemu.

Your project is amazing! Bagaimana kalian bisa menumpuk begitu banyak tabung di atas shaker? Itu sama sekali tidak terpikirkan oleh kami!” ujar Stefan sambil menunjuk gambar di poster kami dengan takjub.

I’m impressed with your policy and practices. Kalian terlihat sangat dekat dengan mereka,” komentar Florian menimpali.

Good job! This is great! I like your project,” kata Carlos diiyakan Aldo dan Frederico. Tidak hanya mereka, namun semua pengunjung membuat saya sangat terkesan. Ini adalah salah satu momen paling menyenangkan bagi saya.

Berbincang dengan Stefan (kiri) dan Florian (kanan) dari tim Aachen, Jerman




Sedang menjelaskan poster kepada (ki-ka) Frederico, Aldo, dan Carlos dari tim ITESM-CEM, Meksiko

Sesi terakhir ini benar-benar seru! Saya berinteraksi sebanyak-banyaknya dengan peserta dari berbagai negara, berbagi pengalaman, dan tentu saja foto bersama, hehehe. Tak lupa kami meminta komentar mereka terhadap project kami, kemudian sebagai hadiahnya kami memberikan mereka souvenir madu Sumbawa sachet. Semua orang merasa gembira dengan madu pemberian kami.

Foto bersama tim NokoGen
Foto bersama tim NYMU Taipei
Foto bersama tim UCC Ireland
Foto bersama Florian dan Stefan dari tim Aachen, Jerman
Tak terasa, waktu telah menunjukkan pukul 20.30. Inilah akhir dari sesi poster, sekaligus menutup rangkaian kompetisi iGEM 2014. Ada sebersit rasa sedih mengakhiri kompetisi ini. Kami segera beres-beres, kemudian menuju Hall D untuk mengikuti makan malam dan konser musik.

Foto bersama mengakhiri sesi poster
Gegap gempita musik telah menghentak saat kami tiba di depan hall. Sebelum masuk, saya, Indah, Adel, dan Yuli mengambil gambar bersama di photobox yang tersedia di dekat pintu masuk. Ruangan telah dipenuhi lautan manusia saat kami memasuki ruangan. Aneka kuliner telah disajikan, namun tentu saja tidak ada nasi. Kami menyantap beberapa potong pizza sambil menikmati alunan musik dari band lokal Boston. Bagian tengah ruangan sengaja dibuat kosong untuk memberi keleluasaan bagi peserta yang ingin berjingkrak menikmati konser.




Suasana Hall D

Menu makan malam terakhir
Usai santap malam, saya ikut berjingkrak di tengah ruangan sambil berfoto bersama peserta lainnya. Sayangnya, waktu kami tidak lama. Pukul 22.00 tim kami harus meninggalkan lokasi. Huft, inilah malam terakhir kebersamaan kami dalam iGEM. Rasanya ada sesuatu yang perlahan menghilang, dan itu membuat saya merasa sesak. Sesak yang tidak pernah saya sukai. Sesak karena akan berpisah...

Saya dan Adel di tengah pesta



Keramaian di tengah konser


Kostum lucu tim Valencia UPV

Eksis bersama peserta lainnya
Tim dari Perancis
Huft, petualangan kami akan segera berakhir. Jangan ketinggalan episode terakhir perjuangan tim Sumbawagen di kompetisi iGEM 2014 ya! See you!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar