Link

Senin, 27 Oktober 2014

SUJUD SYUKUR DI LANGIT OBAMA (2)

27 Oktober 2014: Jakarta-Hong Kong-New Jersey

Inilah hari keberangkatan kami. Tapi, entah kenapa rasanya saya seperti tidak akan ke mana-mana. Tidak ada gugup, cemas, ataupun tegang. Saya hanya berusaha menikmati semuanya dengan baik, tidak terlalu euforia. Karena saya sadar, ini bukanlah tugas yang mudah.

Pukul 06.00 kami check in di terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, maskapai Cathay Pacific Air. Usai check in, kami menuju money change untuk membeli mata uang US Dollar. Ternyata petugas hanya menyediakan pecahan USD 100, yang kalau dikonversi nilainya Rp1.235.000. Saya akahirnya patungan dengan Indah, jadi masing-masing mendapat USD 50.

Foto di bandara
Pukul 08.15, kami masuk ke pesawat. Wow, pesawatnya gede! Jangan bandingkan dengan maskapai penerbangan lokal, pesawat ini sangat besar, dengan tempat duduk yang nyaman, serta dilengkapi screen bagi masing-masing penumpang untuk menikmati hiburan. Yaah, fasilitas yang sesuai dengan durasi penerbangan yang akan kami jalani. Dari Bandara Soetta, kami menuju Hong Kong dulu, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Kemudian dilanjutkan perjalanan Hong Kong-Newark selama 15 jam. Bisa dibayangkan kan bagaimana perjalanan kami jika tanpa hiburan? Bakalan mati gaya maksimal, hehehe.

Di dalam pesawat
Alhamdulillah, selama perjalanan, saya tidak mengalami ‘mati gaya’. Ada musik Korea, film-film terbaru, serta makanan yang lezat. Sayangnya, niatan menamatkan 2 film menjadi buyar karena kantuk. Hanya 1 film yang saya tamatkan selama 4 jam perjalanan.

Pukul 13.20, kami mendarat di Hong Kong International Airport. Subhanallah... saya masih tidak percaya sekarang sedang menjejakkan kaki di negeri orang!

Baru turun dari pesawat
Foto di bandara Hong Kong :)


Kami transit di Hong Kong hingga pukul 17.35 waktu setempat. Waktu yang ada kami gunakan untuk beristirahat sembari melaksanakan shalat Zuhur jama’ Ashar, membaca materi lomba, serta men-charge baterai HP dan laptop.

Pukul 17.00, kami bergegas menuju gate 3, tempat pesawat kami akan lepas landas. Celakanya, kami mulai melangkah dari gate 45! Tak ayal, kami berlarian sambil menenteng koper sembari mengucapkan ‘excuse me’ berkali-kali. Tiba di gate, kami diperiksa dengan ketat oleh petugas, termasuk tas dan bahkan membuka sepatu. Alhamdulillah tidak ada halangan berarti. Kami pun melenggang ke dalam kabin pesawat. Perjalanan kali ini lebih panjang dan berat: 15 jam!


Sebelum naik pesawat
Apa yang kami lakukan selama 15 jam di atas pesawat? Banyak orang yang bilang berada selama itu di atas pesawat (yang durasinya bahkan lebih lama dari durasi puasa di bulan Ramadhan) membuat kita ‘mati gaya’. Tapi Alhamdulillah, saya tidak mengalami hal tersebut. 15 jam saya habiskan untuk mendengarkan musik (karena sudah jenuh menonton film), kemudian makan malam, bercakap-cakap dengan teman-teman lainnya, serta tentu saja tidur. Saya tidak menyangka bisa tertidur pulas selama 6 jam di pesawat!



Oiya, ada kejadian menarik malam itu. Pertama, saat pramugari menyajikan makanan. Kami menerima nasi dengan filled ayam, roti, minuman, dan semangkuk mie dengan daging. Ketika saya hendak membukanya, seorang pramugari menghampiri saya dan Adel sembari berkata, “Sorry, that is ham.” Serentak saya dan Adel melepas mangkuk tersebut, namun tidak dengan Azhar di sebelah kiri saya. Ia telah melahap satu sendok mie. Buru-buru saya mengambil mie tersebut dan menjelaskan isinya. Ia tampak pucat dan bingung, tapi saya bilang, “Ya udah nggak papa, kan kamu baru tau.”

Setelah makan perut saya terasa penuh. Saya pun bergegas ke toilet. Namun saya terhenyak menemukan bahwa ini toilet kering. Bimbang apakah harus menahan mulas sepanjang perjalanan, akhirnya saya gunakan juga toilet itu. Imbasnya, saya jadi kerepotan untuk istinja’. Rasanya benar-benar aneh. Biasanya saya bisa leluasa menggunakan air, namun kini hanya ada tissue.

Selama perjalanan, kami menyaksikan keramahan yang luar biasa dari para pramugari di pesawat ini, terutama seorang pramugari bernama Kelly. Hm...saya akui saya tidak terlalu paham bahasa Inggrisnya, karena bercampur aksen Chinese, tapi ia luar biasa ramah. Bahkan, tanpa canggung ia menawarkan diri memfoto kami saat ia melihat kami ber-selfie ria.

6 jam tertidur, saya lalu terbangun dan membuka jendela. Ternyata sudah pagi. Pramugari pun menyajikan sarapan. Tak sadar, baru beberapa jam usai sarapan, langit kembali gelap. Hmm...jadi ternyata kami sedang mengitari daerah di dekat poros bumi, sehingga jarak antara siang dan malam terasa begitu singkat.

Welcome to the States!
Pukul 22.35 pesawat mendarat di Newark International Airport, New Jersey. Rasa haru seketika menyeruak di hati. Saya masih tidak percaya bisa mendarat di Negeri Paman Sam.

Selanjutnya kami menuju bagian imigrasi, melewati interview sebelum diperbolehkan memasuki negara Amerika. Kami pun bertemu Pak Sukidi, rekan Dr. Zul di ruang kedatangan bandara. Tim kemudian dibagi 2, tiga mahasiswi dan Azhar serta Mbak Maya diantar ke rumah Pak Sukidi ke rumah beliau di Sommerville, Boston, sementara saya, Rian, Fajri, Bang Jen, Cindy, dan Mbak Sausan menginap di bandara.


Menginap di bandara, kami menghabiskan waktu untuk plesir di sekitar bandara. Brrr....udara dingin segera menyeruak saat kami keluar bandara. Puas keliling bandara, kami terlelap di kursi tunggu.

Ruang tunggu Newark International Airport

Bersih!

Depan bandara
Yeay! Hari ini saya nyampe di Boston! Penasaran sama petualangan saya selanjutnya? Stay tune on Sumbawa Dream! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar