Tsukuba, 2 Februari 2016
Assalamualaikum Wr. Wb. Apa rungan sarea? (apa kabar semua?). Itu bahasa
Sumbawa loh, hehe. Sekarang sudah februari. Artinya sebentar lagi….. :D
Saya tidak tau harus merasa senang atau sedih, karena saya memiliki
keduanya. Disatu sisi saya sangat bahagia karena sebentar lagi saya akan
berjumpa dengan keluarga dan kawan-kawan saya. Tapi di sisi yang lain sedih
juga, hehe. Mungkin karena saya sudah merasa nyaman disini. Dengan suasananya,
dengan orang-orangnya, dengan semua-muanya deh :D.
Sampai-sampai Magae-san pernah bilang ke saya “you are special
Indah-san. You the only one I know that ever said “sad” because you will back
to your country soon. Every internship students here usually want to go home
soon”. Saya hanya tersenyum menanggapinya.
Hari ini saya hanya diam di office dari pagi karena jadwal saya masuk
lab adalah pukul 15.00. Tapi sebenarnya tadi pagi sudah ke lab sih, hehe.
Mampir sebentar buat bantu bersih-bersih. Soalnya tiap hari selasa adalah hari
bersih-bersih. Jadi, sudh sewajarnya saya dan Cindy ikut membantu. Karena
mereka semua, jika kami memerlukan sesuatu selalu memberi respon cepat dan
bantuan yang tepat. Inilah salah satu hal yang membuat saya betah disini.
Dari selepas bersih-bersih, Cindy sudah stand by di lab untuk memulai
eksperimen bersama Kohara-san. Sampai sekarang, pukul 11.45, Cindy dan
Kohara-san belum juga kembali. Begitu pula dengan Miku-san.
Lalu Magae-san tiba-tiba muncul dan bertanya kepada saya “Indah-san, have
you heared from Cindy-san about our lunch?”. Ah, iya. Cindy sudah mengirim
pesan via messenger bahwa Kohara-san
dan Magae-san ingin mengajak kami untuk makan di resto sushi. Wah, tawaran yang
menggiurkan. Tapi saya dan Cindy ragu, karena kami tidak tau makanan disana
halal atau tidak. Bahkan saya dan Cindy sudah memutuskan untuk tidak ikut. Lagi
pula kami juga sudah membawa bekal makan siang kami.
Saat saya hendak memberitahu Magae-san bahwa kemungkinan kami tidak
ikut, Magae-san sudah bertanya kepada saya sambil tersenyum, “why? Worried?”.
Saya hanya membalas dengan senyuman. Lalu dia berkata bahwa kemungkinan aman,
karena Yamazakin san bilang bahwa beliau pernah mengajak bu Atie dan kak Rizky
makan di tempat tersebut. Ai?? Cotto matte ne, Yamazaki-san??
Dengan wajah bingung dan sedikit kaget saya bertanya sambil berbisik
kepada Magae-san “Yamazaki-san? Yamazaki-san also?”. Dengan pasti Magae-san
menjawab “sure! Why? Are you nervous?” tanya Magae-san sambil menggoda saya. Lalu
dengan enteng saya menjawab “hmm, sometime. But if that lunch time, I think
it’s will be okay”. Haha, lalu Magae-pun tertawa.
Ia mengingatkan saya bahwa kami akan berangkat pukul 12.00, tepat
sepuluh menit lagi. Jadi saya harus segera menanyakan Cindy, karena saya bilang
ingin meminta pendapat Cindy terlebih dahulu. Karena Cindy tidak membalas pesan
saya, terpaksa saya harus berlari ke lab. Ah, rempong cuy.
Saat saya memberitahu Cindy, ternyata ia juga kaget, haha. Karena Cindy
beranggapan bahwa hanya kami berlima dengan Miku-san yang ikut. Ternyata ada
Yamazaki-san dan Hoshi-san juga toh, hehe.
Akhirnya kami pun pergi dengan mobil yang terpisah. Saya, Cindy dan
Magae-san menggunakan mobil Magae. Kohara dan Miku menggunakan mobil Kohara.
Yamazaki-san dan Hoshi-san? Nggak tau :D mungkin mobil Yamazaki-san, hehe.
Yosh, sampailah kami di Hamazushi. Wah, dari namanya saja sudah ketahuan
apa yang dijual, hehe. Ternyata tempatnya tidak jauh, dan saya serta Cindy
sering melewatinya apabila kami hendak pergi ke Gyoumu Supa.
Wah, tempatnya lumayan penuh. Kohara-san dkk duah sampai duluan dan
mengambil posisi. Ada dua kursi lumayan panjang yang berhadapan, dengan satu
meja ditengahnya. Dan kami “memuat-muatkan” diri untuk duduk bersama, hehe.
Untung muat :D
Disetiap meja, ada satu monitor kecil yang digunakan pelanggan untuk
memesan makanan. Wih, kerenn. Ternyata di meja seberang ada mba Riska dan
suami. Wah. Alhamdulillah, berarti aman nih makan disini, hehe.
Setelah bersalaman dan bercakap sebentar, kami pun kembali ke meja.
Yamazaki-san tersenyum melihat kami dan berkata bahwa mungkin kami bisa makan,
karena ada muslim yang lain yang juga makan disini. Dan kami hanya tersenyum
menanggapi.
Kemudian kami memesan beberapa jenis sushi. Ehm, lebih tepatnya dipesankan,
hehe. Tapi kami sudah bilang duluan bahwa kami tidak makan raw fish. Jadi, kami dipesankan beberapa jenis sushi dengan ikan
yang sudah dimasak terlebih dahulu.
Menu pertama: oishi! Hehe. Enak maksudnya. Nasi yang dibentuk onjong
dengan ikan diatasnya menjadi menu pertama kami. Yah, mungkin karena lapar :D. Menu kedua
membuat kami mengembangkan senyum: Tempura! Hahahah. Kemudian, kami ditawarkan
untuk mencicipi unagi. Ini adalah ikan
yang lumayan mahal katanya. Menu pertama tadi ikannya mirip unagi, tapi KW.
Hehehe.
![]() |
temura dan unagi KW |
Akhirnya saya mencobanya. Dan ternyata benar pemirsaaa.. enakk bangett.
Ikannya seperti lumer di mulut. Mirip-mirip rasa ikan bakar dikecapin gitu.
Tapi ini bener enak! Suwerrr! Magae-san tampak bahagian melihat kami menyukai
makanan tersebut. Tiap kali kami mengunya, ia selalu bertanya “daijoubu?” yang
artinya mirip-mirip dengan: are you oke?. Hahaha. Yes Magae-san we are daijoubu
desu.
![]() |
yeah! Unagi |
![]() |
sushinya mirip-mirip ini (tapi bukan yang ini, hehe) |
Setelah itu, kami dipesankan beberapa jenis sushi yang mirip dengan
sushi yang pernah kami buat saat sushi
class dulu. Sushi yang pertama: nasi dibungkus dengan nori (rumput laut)
dan diberi topping ikan yang dicampur mayonais. Kedua: sushi yang lumayan besar
dengan nori di bagian dalam dan luarnya ditaburi dengan telur ikan. Ini
kesukaan saya, hehe. telur ikan yang menjadi pembungkus nasi ini sangat renyah
saat dikunyah. Meletus-meletus gitu, hehe. yang ketiga: nasi dibungkus nori
yang didalamnnya ada ikan dan buah-buahan. Yang ini lumayan segar pemirsa.
Mungkin karena ada timun didalamnya.
Setelah itu, kami diminta untuk mencoba sweet potato. Enak dan benar-benar manis. Ini seperti kentang
goring yang dipotong lumayan besar dan dibaluti dengan caramel. Manis bangettt.
Tapi gak bikin enek kok, hehe.
Lalu Yamazaki-san bertanya lagi, apa yang ingin kami makan selanjutnya.
Saya menatap tumpukan piring didepan saya. Masyaallah, program diet batal nih.
Cindy kemudian meminta tempura lagi. Haha. Caria man kayaknya. Saya meminta
yang mahal, unagi. Hahaha. Tapi bukan karena mahalnya sih, emang enak aja.
Kemudian kami dipesankan sushi lagi dengan telur dadar diatasnya. Saya
dan Cindy sudah saling melirik. Aman nih kayaknya. Tapi ternyataaaa… ah,
terrible. Telur dadarnya manis :’(
![]() |
karena saya lupa foto, ya kurang lebih kayak gini, hehe |
Aneh banget rasanya. Biasanya kan kita makannya yang agak asin, apalagi
sama nasi. Akhirnya saya dan Cindy hanya memakan nasinya saja. Sedangkan
telur-telur tersebut kami serahkan ke Magae-san. Hahaha. Gomen ne Magae-san.
Dan akhirnya ia berkata bahwa ia akan memakan telur-telur ini, tapi tolong
berikan nasinya juga. Karena ia juga merasa sedikit aneh memakannya tanpa nasi.
Hahaha, yah, nasinya udah masuk perut semua. Dan akhirnya kami pun tertawa.
Dan menu terakhir yang diberikan kepada kami adalah: Miso soup. Ah,
perasaan saya sudah tidak enak. Saya tidak terlalu suka dengan menu yang satu
ini. Tapi yah, di coba saja. Ternyata miso soup yang ini sedikit berbeda. Tidak
ada rumput laut didalamnya. Hanya kerang dan irisan daun bawang. Dan rasanya
tidak terlalu buruk rupanya. Yah, terpaksa abis nih, ahahha.
Setelah makan dan kenyang, hehe, kami pun beranjak untuk kembali ke
kantor. Dan ternyata saya juga Cindy di traktir oleh Yamazaki-san. Alhamdulilah
yah :D. Tau gitu, mending pesan unagi banyak-banyak. Hahahah.
Sampai di kantor, saya langsung menuju lantai tujuh untuk menunaikan
sholat dzuhur. Setelah itu, barulah saya ke lab. Hari ini saya terbebas dari
elektroforesis, hehe. Saya melakukan eksperimen lain kali ini. Tapi membutuhkan
waktu yang cukup lama. Saya harus mengukur sample tiap jam sampai tiga jam.
Yah, pulang lama deh.
![]() |
kerjaan nih |
Dan pengukuran terakhir selesai tepat pukul delapan malam dengan saya
seorang diri yang ada di dalam lab. Untunglah Takemura-san masih ada di
ruangannya. Jadi saya pamit terlebih dahulu kepada beliau selaku yang
bertanggung jawab di laboratorium.
Sampai di office, ternyata Yamazaki san masih ada. Saya melaporkan hasil
yang saya dapatkan. Dan untungnya tidak ada yang salah. Alhamdulillah. Dan saya
dapat tugas baru yang harus saya selesaikan setelah ini: elektroforesis lagi.
Uh, ganbatte ne Indah-san.
Saya harus melakukan elektroforesisi beberapa kali dengan bahan sample
yang sama, tapi dengan perlakuan yang berbeda-beda untuk mencari hasil yang
terbaik.
Setelah diskusi dengan Yamazaki-san, saya pun kembali ke meja saya. Oh
iya! Saya masih punya bekal makan siang nih, hehe. Karena Cindy masih memiliki
beberapa pekerjaan, jadi saya ikut menemani di kantor. Lumayan lah,
memanfaatkan wi-fi dan menghangatkan badan, hehe.
![]() |
yukk mariiii |
Akhirnya kami pun kembali ke Ninomiya House sekitar pukul 11 malam
dengan suhu yang mencapai 1 derajat celcius. Ya Allah, dingin bangetttt. Kami
sesegera mungkin mengayuh sepeda agar cepat sampai ke Ninomiya House.
Sesampainya di kamar, kami pun membersihkan diri dan beristirahat.
Alhamdulillah, hari ini luar biasa. Rezeki anak sholehah, hehe.
Oke guys, sekian dulu ya. Terima kasih sudah membaca ^^
Wassalamualaikum Wr. Wb