Dear Dreamers!
Well, saya sudah
cukup banyak menguras hati dan air mata pada dua episode sebelumnya. Kali ini
saya akan sedikit bercerita tentang perjalanan pulang saya.
Pukul 20.05, bus
yang mengantar saya tiba di bandara internasional Haneda. Saya menghabiskan
satu porsi kebab sebelum menuju ke konter check
in.
Antrean telah mengular bahkan sebelum konter check in resmi dibuka. Selama menunggu, saya merapal doa dalam hati agar bagasi saya tidak lebih dari 20 kg. Terakhir saat menimbang di Ninomiya, berat koper saya tepat 20 kg. Bakalan bahaya kalau sampai lebih, apalagi maskapai yang saya naiki katanya memiliki biaya kelebihan bagasi yang tinggi.
Tibalah saya saat
melakukan check in. 19,9... 20,0... 20,1. Waduuh! Saya sudah berpikir akan
diberitahu bahwa bagasi saya kelebihan.
“Your bagage weight is 20 kilos,” kata
staf maskapai ramah. Saya menarik napas lega.
Suasana menuju check in |
Selanjutnya saya
masuk ke pemeriksaan barang, lalu melewati imigrasi, dan menunggu di ruang
tunggu. Pukul 23.45, pesawat Air Asia membawa saya meninggalkan Jepang. Mata ne...
Enam jam
penerbangan hanya saya habiskan dengan tertidur. Pukul 06.00, pesawat mendarat
di bandara internasional Kuala Lumpur atau KLIA 2. Saya menuju ke konter
transfer penerbangan untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Pukul 09.50,
pesawat lanjutan ke Jakarta lepas landas.
Tiba di KLIA 2 |
Menu sarapan |
“Penumpang yang
terhormat. Selamat datang di bandara internasional Soekarno-Hatta...” suara
renyah pramugari menyadarkan saya dari lamunan. Alhamdulillah. Welcome home to myself :)
Usai cek imigrasi
dan mengambil bagasi, saya memesan tiket X-Trans menuju BSD, rumah Pak Zul.
Saya lalu mengontak Ibu saya di Sumbawa. Huaa... kangen rumah!
Saya tiba di BSD
sekitar pukul 13.30. Bu Dwi menyambut saya di teras. Kami berbincang-bincang
cukup lama mengenai persiapan beliau ke Tokyo, serta pengalaman saya selama
magang di Jepang. Sore harinya sebenarnya saya berencana bertemu Bu Ira di
Teras Kota. Sayang sekali, beliau tampaknya cukup sibuk hari ini. Akhirnya saya
hanya berjalan-jalan di mall itu dan
beralih ke ITC BSD untuk membeli titipan ayah saya dan Bu Dwi.
Tiba di Bandara Soekarno-Hatta |
Malam harinya,
saya berbincang-bincang dengan teman-teman dari prodi Teknik Mesin yang masih
magang di sebuah perusahaan di sini. Mereka masih akan bertugas hingga 20
April. Semangat! Saya juga membereskan koper saya serta memilah barang yang
akan saya kirim via paket, berhubung barang saya cukup banyak dan saya tidak
sanggup lagi membawa semuanya seorang diri, hiks.
Alarm saya
berbunyi pukul 05.00. Saya terbangun dan segera mengambil air wudhu. Kamar Bu
Dwi telah lengang. Beliau berangkat ke bandara pukul 04.00. Have a safe flight Bu! Selamat datang di
Jepang!
Pagi itu, saya
langsung bergegas karena keberangkatan pesawat saya cukup pagi, pukul 09.05.
Sebelum pulang, saya sempat mengobrol dengan Kak Rusmin yang memberi saya saran
untuk mengirim barang-barang saya ke Sumbawa. Saya lalu pamitan pada Bu Niken
di F1. Beliau lalu mengantar saya mencari taksi di sekiar pasar modern.
Saya melihat jam
berkali-kali saat di taksi.
“Penerbangan jam
berapa, Mas?” tanya supir taksi.
“Jam sembilan
Pak. Kira-kira kita nyampe jam berapa?” tanya saya.
“Yaa, palingan
jam delapan lewat dikit lah,” kata si Bapak menenangkan saya.
Saya tiba di
pelataran terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta lima menit lewat dari pukul 08.00.
Saya bergegas masuk untuk check in.
“Maaf, Mas. Pesawat
tujuan Lombok check in-nya di
terminal 3,” kata staf kepada saya.
What?! Sejak kapan pesawat ke Lombok dipindah ke terminal tiga?!!!
“Gimana caranya
ke sana?” tanya saya cepat.
“Pake shuttle bus atau taksi Mas.”
“Oke, makasih.”
Saya langsung berlari mendorong troli saya keluar dari terminal keberangkatan
dan menyetop taksi yang lewat di depan saya.
“Pak, terminal 3
bisa?” tanya saya setengah memelas.
Supir taksi
tampak menimbang-nimbang sejenak. “Iya deh,” katanya akhirnya.
Buru-buru saya memasukkan
barang-barang saya ke bagasi. Taksi lalu melaju menuju terminal 3.
“Mohon maaf, Mas.
Sebenarnya tadi saya nggak boleh naikin penumpang di situ, soalnya yang lain
udah pada ngantri di belakang,” kata supir taksi. “Tapi kalopun Mas minta ke
mereka, saya yakin juga nggak ada yang mau, soalnya ke terminal 3 kan deket,
sementara mereka udah ngantri berjam-jam. Karena Masnya minta tolong, makanya
saya mau. Maaf ya saya naikin tarifnya,” lanjut si Bapak.
Saya mengangguk
paham. “Emangnya sejak kapan Pak penerbangan di sini berubah gitu? Dulu saya
masih check in di 1A kok buat ke
Lombok,” kata saya bingung.
“Udah lama sih
Mas. Sejak pesawat jatuh kemarin, regulasi penerbangan langsung diperbaiki.
Maskapai yang ada langsung diperiksa ijin penerbangannya. Ternyata, yang
ijinnya bermasalah ya maskapai yang Mas naikin ini. Makanya setelah itu banyak
penerbangan yang dirubah rutenya,” jelas si Bapak. Ooh, pantesan saya nggak mudeng, huhuhu. Itu kan pas saya udah
berangkat ke Tsukuba, dan setelah itu nggak update
berita lagi.
Setibanya di
terminal 3, saya bergegas masuk untuk check
in. Staf konter dengan sigap memeriksa tiket saya, mengurus bagasi, dan boarding pass saya agar tidak
ketinggalan pesawat. Padahal sebenarnya masih ada setengah jam sebelum keberangkatan,
namun saya sudah terlanjur buru-buru. Jadilah semacam drama-drama di televisi.
Berlari mengejar pesawat, hahaha.
Alhamdulillah,
saya bisa masuk pesawat dengan tenang. Saya mendadak tertawa saat melihat
ternyata masih ada cukup banyak penumpang lain yang masuk pesawat setelah saya
duduk. Pukul 09.10, pesawat tinggal landas menuju BIL.
Tiba di BIL |
Sesampainya di
BIL, saya langsung check ini untuk
tujuan Sumbawa. Sama seperti terakhir kali saya naik pesawat ke Sumbawa,
pesawat kembali delay karena alasan
cuaca. Namun syukurlah, pesawat tiba di Sumbawa dengan selamat. Saya disambut
keluarga dengan bahagia saat keluar dari pintu kedatangan. Welcome Fahmi :)
Well, terima kasih telah mengikuti petualangan saya selama tiga bulan di Tsukuba! Meskipun perjalanan besar ini telah berakhir, namun Insya Allah saya akan tetap meng-update blog ini untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya. Saatnya menemukan keajaiban-keajaiban lainnya!!! Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar