Link

Kamis, 03 Desember 2015

Day – 6: Rasanya Jadi Researcher . . .

Tsukuba, 24 November 2015

Assalamualaikum Wr. Wb. Kembali bersama saya dalam edisi yang selalu spesial dan selalu di nanti. Haha, apasih indah. Oke lupakan itu!

Nah readers, ini adalah hari ke-6 saya dan Cindy di tempat perantauan nan indah, Jepang. Disini kami belajar banyakn hal dan mungkin akan lebih banyak lagi, mengingat kami akan berada 90 hari disini. Hehehe.

Menjadi seorang mahasiswa perantauan bagi saya adalah sebuah mimpi yang ingin saya wujudkan. Hehe. Bukannya alay atau gimana, saya emang pengen ngerasain aja :D. kayaknya seeruuuu gitu. Bisa mandiri, trus ntar dapat paket kiriman dari keluarga lah, dapat uang bulanan lah, hahha. Ternyata susah pemirsa. Hiks :’(. Karena ini pertama kalinya saya dan Cindy pergi jauh dan lamaaaaaaa sekali, kami selalu mengabari keluarga setiap harinya. Homesick? Of course!!!!

Dan semua ke-baper-an kami hilang saat pagi menjelang. Hal itu memang harus kami lakukan, karena kami – saya dan Cindy – ingin memberikan hasil terbaik untuk semua orang yang mendukung kami. Doumo arigatou gozimasu J

Oke. Pagi ini dimulai dengan aktivitas seperti biasanya. Dan seperti hari-hari sebelumnya, kami menjadi orang pertama yang datang ke kantor. Kece kan? :D. Sekali lagi, kami hanya ingin melakukan yang terbaik :)

kami "hampir" selalu menjadi orang pertama yang datang ke kantor
Kami melakukan praktikum yang sama seperti sebelumnya dan mungkin juga akan sama untuk beberapa hari kedepan. Hehe. Jangan heran, kami harus melakukan hal yang sama berulang-ulang agar membuat kami lancar dan terbiasa melakukan hal tersebut. Jadi minggu-minggu awal kami di NIMS sebagai intern akan diisi dengan kegiatan yang selalu sama. Membosankan? Tidak juga. Hehe. Karena saya merasa nyaman disini. Sampai saat ini, tugas kami tidak terlalu berat. Kami juga ditemani oleh orang-orang yang sangat baik. Alhamdulillah, sejauh ini Allah masih memberi saya dan Cindy kemudahan.

Kami melakukan kegiatan kultur atau perbanyakan sel mamalia dan sel serangga. Kami harus menumbuhkan sel tersebut dan menjaganya agar tetap sehat wal’afiat. Hehehe. Karena semua protocol atau instruksi kerja telah kami terima dari Yamazaki-san, hal ini jadi tidak teralu sulit. Apalagi ada Kohara-san yang senantiasa mendampingi kami dalam suka maupun duka. Eeeaaaaa… Yang kami lakukan pun sebenarnya sederhana. Dengan melakukan sekali, kami bisa hafal langkah-langkahnya. Tapi karena lab nya keren dan alat-alatnya canggih, jadi kalo lagi di dalam ruangan tuh rasanya kayak researcher beneran. Hahaha :D amin deh. Pengen juga jadi peneliti J
Kohara-san in action
Keadaan didalam laboratorium
kesibukan para penghuni laboratorium
Jadwal kami di laboratorium biasanya di mulai dari pukul 09.30-12.00. Selepas itu kami istirahat untuk makan dan shoat. Di NIMS tersedia sebuah ruangan yaitu “Prayer Room” yang biasa digunakan oleh orang muslim untuk beribadah. Letaknya di lantai tujuh. Tapi memang sangat sedikit yang menggunakan. Mengingat di NIMS Sengen Site ini yang muslim mungkin tidak lebih dari 6 orang. Tidak seperti di NIMS Namiki Site yang di dalamnya cukup banyak muslim dan warga asli Indonesia pula.

Untuk makan siang, biasanya saya dan Cindy makan di kafetaria bersama Kohara-san dan Magae-san. Di sini sangat ramai, apalagi saat jam makan siang. Yaiyalah… tapi kami datang tidak sebagai pembeli, hehe. Kami hanya numpang duduk :D. Karena memang hanya sedikit menu yang dapat konsumsi sebagai seorang muslim. Kalaupun ada, rasanya jugu mungkin tidak akan cocok dengan lidah kami. Oleh sebab itu, saya dan Cindy selalu membawa bekal ke kantor. Kece kan? :D sebenarnya sih strategi berhemat juga. Hehe.

Selesai makan, kami biasanya kembali ke laboratorium untuk mengerjakan beberapa tugas dari Yamazaki-san. Biasanya dari puku 13.300 sampai 15.00 kami berada di lab. Jika pekerjaan di lab selesai, kami akan kembali ke kantor.  Dan kami baru bisa pulang ke apartemen pukul 5 sore, hehe.

Tapi nampaknya hari ini akan sedikit berbeda. Kami menyadari itu saat kami menemukan selembar kertas yang tergeletak diatas meja kami berdua. Kertas itu adalah “kertas keramat” dari Yamazaki-san. Hehehe. Pissss. Nggak kok, bercanda. Kertas itu berisi undangan untk mengikuti seminar di NIMS Namiki Site dari jam 4 – 5 sore. Yeeee jalan-jalan. Hahahah :D.
Memang, di NIMS banyak sekali peneliti-peneliti yang mengadakan seminar dengan berbagai macam topik. Salah satu yang kami ikuti yaitu seminar dari Prof. Hidemitsu Harada dengan tema “Regulation of Stemness of Dental Epitelial Stem Cells by Rho Signaling”. Nah loh, bingung kan? Gk ngerti ya? Hahaha. Sama!

Salah satu pertimbangan mengapa Yamazaki-san mengajak kami untuk menghadiri seminar ini yaitu karena seminarnya dilaksanakan menggunakan bahasa inggris. Banyak juga seminar-seminar yang diadakan dengan menggunakan bahasa jepang. Jadi, kita bisa memilih seminar mana yang dapat kita ikuti, baik dari topik maupun dari penyajian seminar itu sendiri. Dalam seminar yang berlangsung selama satu jam ini, hanya satu yang dapat saya simpulkan. Prof. Hidemitsu memaparkan hasil penelitian yang telah ia lakukan beberapa tahun lalu. Ia menemukan bahwa ternyata stem sel dapat diperoleh dari mulut tikus. Gak ngerti ya? Sabar. Hahahha :D. Saya maupun Cindy juga tidak terlalu memahami apa yang di sampaikan oleh Prof. Hidemitsu. Beliau menyajikan banyak data yang tidak dapat kami pahami secara keseluruhan maksudnya. Hal ini wajar-wajar saja, karena memang kami bukan dari bidang yang sama dengan beliau, walaupun ada beberapa aspek yang berhubungan. Tapi ya tetap aja gk ngerti sama omongannya si bapak. Tapi si bapak keren binggo. Dapat jempol deh (y).

suasana didalam ruang seminar 
Dalam ruangan kecil yang berisikan 12 orang, seminar berangsung dengan tenang dan damai, hehe. Memang sepi dan tidak seperti seminar-seminar yang pernah saya hadiri sebulmnya. Jadi sebenarnya, seminar ini terbuka bagi siapapun yang ada di NIMS, baik di Sengen Site, Namiki Site maupun Sakura Site. Sekedar info ya, NIMS punya angkutan antar-jemput atau mirip-mirip bus pribadi gitu. Jadi bus ini sudah punya jadwal kapan akan berangkat dengan satu jalur yang menghubungkan NIMS di Sengen, Namiki dan Sakura. Di setiap papan pengumuman sampai dalam elevator banyak sekali kami jumpai brosur yang mengabarkan mengenai seminar-seminar yang akan di adakan.

Saat seminar berlangsung, saya melirik ke sekeiling saya. Eh, ada si mba lagi tidur. Hahah. Gomenasai :D. Saya sempat tergoda pula untuk tidur, mengingat bagaimana ngantuknya saya saat itu. Tapi itu adalah hal yang mustahil, karena saya duduk tepat dihadapan sang bapak pembicara. Waduh, salah tempat!

Tapi saya salut dengan kepribadian orang Jepang pada umumnya yang selalu disiplin. Si Bapak menyajikan data dan hasil dalam slide presentasinya dengan jelas saya rasa (tapi buat yang ngerti aja, heheh). Seminar dijadwalkan selama 1 jam, dan acara selesai tepat saat satu jam beralu. Wahhh, sugoi !

Disiplin memang menjadi salah satu kunci sukses dan termasuk salah satu dari sifat yang harus di miliki oleh seorang muslim. Ayo semua belajar disiplin yaa J (saya juga, hehe).

hanya berjalan, hehehe
Dan beginilah hari ini berlalu. Rasa letih memang setia mendampingi. Tapi tak apa, semua pasti ada hikmahnya. Dan saat bus dari Namiki sampai ke Sengen, kami pun pulang menuju apartemen kami, Ninomia House. Ah, kaki saya sakit sekali rasanya. Saking tak tahannya, saya pun berjalan hanya dengan kaos kaki sebagai alas. Sepanjang jalan, beberapa orang yang bersepeda maupun yang mengendarai mobil melirik saya. Mungkin mereka berpikir saya aneh, karena dengan cuaca dingin begini saya berjalan tanpa sepatu. Hahaha. Whatever lah. I don’t care. Malu-malu deh, yang penting ujung kaki gak sakit lagi :D. Tapi lama kelamaan dingin juga. Ah, saya nyerah dan hanya bisa berjalan pasrah sampai Ninomia. Begitulah. Terkadang kita memang perlu melakukan sesuatu yang “tidak biasa” untuk mendapatkan kenyamanan walau hanya sebentar.

Dan malam pun semakin gelap, walaupun jam baru menunjukkan pukul 7 malam. Ah, inilah Jepang. Selamat menikmati J

Oke readers, sekian cerita versi saya untuk hari ini. Terima kasih sudah membaca J

Wassalamualaikum Wr. Wb

1 komentar:

  1. Kangen laaaab :')
    Asiik yg ikut seminar :D
    Sering2 aja In biar makin kece hahaha

    BalasHapus