Tsukuba, 24 November 2015
Assalamualaikum Wr. Wb. Kembali bersama saya dalam edisi yang selalu
spesial dan selalu di nanti. Haha, apasih
indah. Oke lupakan itu!
Nah readers, ini adalah hari ke-6 saya dan Cindy di tempat perantauan
nan indah, Jepang. Disini kami belajar banyakn hal dan mungkin akan lebih banyak
lagi, mengingat kami akan berada 90 hari disini. Hehehe.
Menjadi seorang mahasiswa perantauan bagi saya adalah sebuah mimpi yang
ingin saya wujudkan. Hehe. Bukannya
alay atau gimana, saya emang pengen ngerasain aja :D. kayaknya seeruuuu gitu.
Bisa mandiri, trus ntar dapat paket kiriman dari keluarga lah, dapat uang
bulanan lah, hahha. Ternyata susah
pemirsa. Hiks :’(. Karena ini pertama
kalinya saya dan Cindy pergi jauh dan lamaaaaaaa sekali, kami selalu mengabari
keluarga setiap harinya. Homesick? Of course!!!!
Dan semua ke-baper-an kami hilang saat pagi menjelang. Hal itu memang
harus kami lakukan, karena kami – saya dan Cindy – ingin memberikan hasil
terbaik untuk semua orang yang mendukung kami. Doumo arigatou gozimasu J
Oke. Pagi ini dimulai dengan aktivitas seperti biasanya. Dan seperti hari-hari sebelumnya, kami menjadi orang pertama yang datang ke kantor. Kece kan? :D. Sekali lagi, kami hanya ingin melakukan yang terbaik :)
Kami melakukan
praktikum yang sama seperti sebelumnya dan mungkin juga akan sama untuk
beberapa hari kedepan. Hehe. Jangan
heran, kami harus melakukan hal yang sama berulang-ulang agar membuat kami lancar
dan terbiasa melakukan hal tersebut. Jadi minggu-minggu awal kami di NIMS
sebagai intern akan diisi dengan
kegiatan yang selalu sama. Membosankan? Tidak juga. Hehe. Karena saya merasa
nyaman disini. Sampai saat ini, tugas kami tidak terlalu berat. Kami juga
ditemani oleh orang-orang yang sangat baik. Alhamdulillah, sejauh ini Allah
masih memberi saya dan Cindy kemudahan.
kami "hampir" selalu menjadi orang pertama yang datang ke kantor |
Kami melakukan kegiatan kultur atau perbanyakan sel mamalia dan sel
serangga. Kami harus menumbuhkan sel tersebut dan menjaganya agar tetap sehat
wal’afiat. Hehehe. Karena semua
protocol atau instruksi kerja telah kami terima dari Yamazaki-san, hal ini jadi
tidak teralu sulit. Apalagi ada Kohara-san yang senantiasa mendampingi kami
dalam suka maupun duka. Eeeaaaaa… Yang kami lakukan pun sebenarnya sederhana. Dengan
melakukan sekali, kami bisa hafal langkah-langkahnya. Tapi karena lab nya keren
dan alat-alatnya canggih, jadi kalo lagi di dalam ruangan tuh rasanya kayak
researcher beneran. Hahaha :D amin deh.
Pengen juga jadi peneliti J
Keadaan didalam laboratorium |
kesibukan para penghuni laboratorium |
Untuk makan siang, biasanya saya dan Cindy makan di kafetaria bersama
Kohara-san dan Magae-san. Di sini sangat ramai, apalagi saat jam makan siang. Yaiyalah… tapi kami datang tidak sebagai
pembeli, hehe. Kami hanya numpang duduk :D. Karena memang hanya sedikit menu
yang dapat konsumsi sebagai seorang muslim. Kalaupun ada, rasanya jugu mungkin
tidak akan cocok dengan lidah kami. Oleh sebab itu, saya dan Cindy selalu
membawa bekal ke kantor. Kece kan? :D
sebenarnya sih strategi berhemat juga. Hehe.
Selesai makan, kami biasanya kembali ke laboratorium untuk mengerjakan
beberapa tugas dari Yamazaki-san. Biasanya dari puku 13.300 sampai 15.00 kami
berada di lab. Jika pekerjaan di lab selesai, kami akan kembali ke kantor. Dan kami baru bisa pulang ke apartemen pukul 5
sore, hehe.
Tapi nampaknya hari ini akan sedikit berbeda. Kami menyadari itu saat
kami menemukan selembar kertas yang tergeletak diatas meja kami berdua. Kertas
itu adalah “kertas keramat” dari Yamazaki-san. Hehehe. Pissss. Nggak kok, bercanda. Kertas itu berisi undangan
untk mengikuti seminar di NIMS Namiki Site dari jam 4 – 5 sore. Yeeee jalan-jalan. Hahahah :D.
Memang, di NIMS banyak sekali peneliti-peneliti yang mengadakan seminar
dengan berbagai macam topik. Salah satu yang kami ikuti yaitu seminar dari Prof.
Hidemitsu Harada dengan tema “Regulation of Stemness of Dental Epitelial Stem
Cells by Rho Signaling”. Nah loh, bingung kan? Gk ngerti ya? Hahaha. Sama!
Salah satu pertimbangan mengapa Yamazaki-san mengajak kami untuk
menghadiri seminar ini yaitu karena seminarnya dilaksanakan menggunakan bahasa
inggris. Banyak juga seminar-seminar yang diadakan dengan menggunakan bahasa
jepang. Jadi, kita bisa memilih seminar mana yang dapat kita ikuti, baik dari
topik maupun dari penyajian seminar itu sendiri. Dalam seminar yang berlangsung
selama satu jam ini, hanya satu yang dapat saya simpulkan. Prof. Hidemitsu
memaparkan hasil penelitian yang telah ia lakukan beberapa tahun lalu. Ia
menemukan bahwa ternyata stem sel dapat diperoleh dari mulut tikus. Gak ngerti ya? Sabar. Hahahha :D. Saya
maupun Cindy juga tidak terlalu memahami apa yang di sampaikan oleh Prof.
Hidemitsu. Beliau menyajikan banyak data yang tidak dapat kami pahami secara
keseluruhan maksudnya. Hal ini wajar-wajar saja, karena memang kami bukan dari
bidang yang sama dengan beliau, walaupun ada beberapa aspek yang berhubungan. Tapi ya tetap aja gk ngerti sama omongannya
si bapak. Tapi si bapak keren binggo. Dapat jempol deh (y).
Dalam ruangan kecil yang berisikan 12 orang, seminar berangsung dengan
tenang dan damai, hehe. Memang sepi
dan tidak seperti seminar-seminar yang pernah saya hadiri sebulmnya. Jadi
sebenarnya, seminar ini terbuka bagi siapapun yang ada di NIMS, baik di Sengen
Site, Namiki Site maupun Sakura Site. Sekedar
info ya, NIMS punya angkutan antar-jemput atau mirip-mirip bus pribadi gitu.
Jadi bus ini sudah punya jadwal kapan akan berangkat dengan satu jalur yang
menghubungkan NIMS di Sengen, Namiki dan Sakura. Di setiap papan pengumuman
sampai dalam elevator banyak sekali kami jumpai brosur yang mengabarkan
mengenai seminar-seminar yang akan di adakan.
Saat seminar berlangsung, saya melirik ke sekeiling saya. Eh, ada si mba lagi tidur. Hahah. Gomenasai :D. Saya sempat tergoda pula
untuk tidur, mengingat bagaimana ngantuknya saya saat itu. Tapi itu adalah hal
yang mustahil, karena saya duduk tepat dihadapan sang bapak pembicara. Waduh, salah tempat!
Tapi saya salut dengan kepribadian orang Jepang pada umumnya yang selalu
disiplin. Si Bapak menyajikan data dan hasil dalam slide presentasinya dengan
jelas saya rasa (tapi buat yang ngerti aja, heheh). Seminar dijadwalkan selama
1 jam, dan acara selesai tepat saat satu jam beralu. Wahhh, sugoi !
Disiplin memang menjadi salah satu kunci sukses dan termasuk salah satu
dari sifat yang harus di miliki oleh seorang muslim. Ayo semua belajar disiplin yaa J (saya juga, hehe).
hanya berjalan, hehehe |
Dan malam pun semakin gelap, walaupun jam baru menunjukkan pukul 7
malam. Ah, inilah Jepang. Selamat menikmati J
Oke readers, sekian cerita versi saya untuk hari ini. Terima kasih sudah
membaca J
Wassalamualaikum Wr. Wb
Kangen laaaab :')
BalasHapusAsiik yg ikut seminar :D
Sering2 aja In biar makin kece hahaha