25 November 2015
Dingin! Hawa dingin
dan lapar, dua kombinasi rasa berlawan tercipta pagi ini. Dinginnya pagi di
Kota Science Negeri Sakura ini
membuat saya dan Indah sepertinya enggan untuk beranjak dari hangatnya selimut
tebal di tempat tidur. Tapi rasa lapar menandakan bahwa kami perlu makanan.
Akhirnya kami memilih menahan sedikit rasa dingin yang kami rasakan untuk
memasak demi mengisi perut kami yang kosong. Itulah rutinitas pagi yang kami
lakukan pada hari ke-7 perantauan kami di negeri dengan julukan negeri matahari
terbit ini.
Untuk bertahan hidup
di negeri yang mayoritas penduduknya bukan muslim ini kami harus memasak sendiri
setiap harinya. Makanan yang kami buat pun sederhana, kadang kala sup, nasi
goreng, dan lauk yang kami bawa dari Indonesia. Hehehe :D
Seperti beberapa hari
sebelumnya saya dan Indah menjadi orang pertama yang tiba di kantor. Jam kerja
kami adalah pukul 08.30 a.m – 05.15 p.m. Yap, 8 jam 45 menit. Lalu apa yang
kami kerjakan selama itu? Minggu awal ini merupakan minggu-minggu kami untuk
mengamati dan belajar melakukan eksperimen sendiri. Jadi kami akan melihat
terlebih dahulu bagaimana eksperimen kami di laboratorium di kerjakan oleh
Kohara-san. Baru kemudian setelah itu kami mencoba sendiri melakukannya.
Kemarin, Kohara-san telah memberikan contoh bagaimana mengkultur/menumbuhkan
sel mamalia sebagai objek eksperimen kami kali ini. Hari ini adalah waktu untuk
kami berdua unjuk kebolehan. Hehehe:D
Saya dan Indah bekerja
di laboratorium sejak pukul 09.30 a.m hingga pukul 03.00 p.m. Adapun waktu
istirahat kami adalah pukul 12.00 a.m – 01.00 p.m. Pagi tadi kegiatan kami
adalah mengkultur sel mamalia, kemudian selepas istirahat kami mengkultur sel
serangga. Kohara-san hanya mengamati pekerjaan kami berdua. Dia hanya akan
mengomentari jika kami melakukan kesalahan, misalnya saat mencampurkan larutan,
atau menggunakan pipet dan kemudian akan mencontohkan bagaimana cara yang
benar. Arigato gozaimasu Kohara-san.
Ah iya, tadi pagi saat
mengkultur sel mamalia saya melakukan kesalahan. Saya melewatkan satu tahapan.
Ceroboh! Untunglah kesalahan yang saya lakukan tidak fatal. Kohara-san sangat
baik, sangat perlahan mengajari kami sehingga kami berdua paham dengan eksperimen
yang kami lakukan. Saya dan Indah melakukan eksperimen secara bergantian
menggunakan clean bench (laminar air
flow)—seperti sebuah bilik tertutup untuk mengerjakan eksperimen yang
membutuhkan kondisi steril. Ada tiga clean bench di dalam ruangan kultur sel
mamalia, jadi sebenarnya kami tidak perlu bergantian. Namun, bukan hanya kami
saja yang menggunakan fasilitas ini, ada banyak lagi orang lain yang ingin
menggunakannya. Untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut kami juga harus mem-bookingnya maksimal 15 menit sebelum
digunakan dan disesuaikan juga dengan waktu atau jam yang tersedia. Secara tidak
langsung semua orang harus bisa mengestimasi berapa waktu yang mereka gunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dan juga harus selesai tepat waktu, karena
ada orang lain setelah mereka yang akan menggunakannya.
Saya menyukai sistem
bekerja seperti ini. Menurut saya ini adalah salah satu cara untuk belajar
manajemen waktu. Bagaimana kita belajar menjadi pribadi yang menghargai waktu
yang kita miliki serta menghormati waktu orang lain. Karena kita sebagai
manusia tidak hanya memiliki tetapi juga memiliki kewajiban.
Anyway sekian dulu ya
dreamers cerita kami hari ini, semoga bermanfaat dan terus pantengin keseharian
kami.. see youuu.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar